Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS dan Indonesia Akan Gelar Latgab Terbesar di Sumatera Selatan

Foto : Istimewa

Panglima TNI, Jenderal Indonesia Andika Perkasa (kiri) bersama Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark A Milley, di Jakarta, Minggu (24/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan mengadakan latihan militer gabungan terbesar pada Agustus, Garuda Shield 2022 ke-16. Hal ini menepis kekhawatiran tentang keretakan hubungan kedua negara atas investasi Tiongkok yang tumbuh di Indonesia.

Negara-negara Indo-Pasifik di Samudra Hindia dan Pasifik harus menghadapi peningkatan ketegangan antara Tiongkokdan AS, karena kedua negara adidaya itu bersaing meningkatkan hubungan diplomatik di kawasan yang penting secara geopolitik ini.

Seperti dikutip dari straitstimes, Indonesia telah mempertahankan netralitas di tengah persaingan, yang mencerminkan ideologi kebijakan luar negeri "independen dan aktif" yang telah lama dipegangnya.

Selama kunjungan satu hari ke Jakarta pada Minggu (24/7), Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark A Milley, mengatakan, latihan yang dijadwalkan berlangsung pada 1-14 Agustus tersebut akan melibatkan lebih dari 4.000 tentara dari kedua negara, dari matra Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

"Penting bagi kita untuk menjalin ikatan dan berlatih bersama, saling mengenal sebagai militer. Itu selalu menjadi hal yang sangat berharga untuk dilakukan," kata Jenderal Milley, dalam konferensi pers bersama di markas besar TNI.

Dia menambahkan kegiatan yang digelar di Baturaja, Sumatera Selatan itu akan melatih interoperabilitas, teknik dan taktik serta prosedur.

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, mengatakan latihan tersebut akan melibatkan 7 helikopter serang Apache dan 4 helikopter Blackhawk, 41 kendaraan lapis baja dan 618 senjata api.

Menurut Milley, Jepang, Australia, dan Singapura telah diundang untuk bergabung dalam latihan tersebut, sementara sembilan lainnya akan berpartisipasi sebagai pengamat. Ini termasuk Malaysia, Kanada, Australia, Prancis, dan Inggris.

Jenderal itu mengatakan AS sebagai kekuatan Pasifik, sangat percaya pada kawasan yang bebas dan terbuka dan tahu bahwa Indonesia juga berpikiran sama.

"Kami akan berada di sini. Kami akan menawarkan dukungan kepada Indonesia dan berkontribusi pada kawasan ini dengan cara apa pun yang kami bisa. Dan kami berharap dapat melanjutkan hubungan kami di masa depan," ujarnya.

"Seperti yang Anda semua tahu, lebih dari dua pertiga perdagangan internasional datang melalui kawasan Pasifik, dan sebagian besar datang melalui jalur air, melalui jalur komunikasi laut," tambahnya.

Milley mengundang Indonesia dalam perjalanannya ke konferensi Kepala Pertahanan Indo-Pasifik tahunan ke-24 di Sydney, yang berlangsung dari 25 hingga 27 Juli. Konferensi ini berfokus pada perubahan iklim dan implikasi keamanan ketika negara-negara berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih terbuka, wilayah yang inklusif dan tangguh.

Kunjungannya dilakukan sehari sebelum Presiden Joko Widodo bertolak ke Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan untuk membahas perdagangan dan investasi di bidang kesehatan, infrastruktur, dan perikanan.

Tiongkok telah menggelontorkan lebih banyak uang ke Indonesia selama pemerintahan Jokowi. Investasi asing langsung tahunannya mencapai sekitar 4 miliar dolar AS dalam tiga tahun terakhir hingga 2021, di mana ini biasanya di bawah 3 miliar dolar AS.

Usahanya berkisar dari membangun fasilitas peleburan nikel bernilai miliaran dollar AS di Morowali, Sulawesi Tengah, hingga membangun kereta api cepat tinggi pertama di Indonesia yang akan menghubungkan Jakarta ke Bandung, dengan uji coba akan dimulai pada November.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top