Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Semenanjung Korea

AS Cari Kebenaran Pembebasan Tiga Warganya di Korut

Foto : AFP/KCNA VIA KNS/South Korea

Akan Dibebaskan - Foto arsip Kantor Berita Korut (KCNA) menunjukkan warga negara AS, Kim Dong-chul, yang ditahan pemerintah Korea Utara, tahun lalu. Pemerintah AS sedang mencari kebenaran rencana Korut membebaskan warga AS.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencari kebenaran informasi tentang tiga warga AS yang ditahan di Korea Utara (Korut) telah dipindahkan dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel di dekat Pyongyang.

Seorang pejabat AS mengatakan pemindahan warga AS itu dilakukan menjelang rencana pertemuan puncak KTT antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

"Belum ada konfirmasi segera tentang setiap perubahan terkait status tahanan mereka," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu, Rabu (2/5).

Pejabat pemerintahan Trump mendesak pembebasan tiga warga AS menjadi pertanda niat baik Korut sebelum pertemuan puncak, yang diperkirakan berlangsung pada akhir Mei atau awal Juni.

"Pemerintahan sebelumnya telah lama meminta tiga sandera itu dibebaskan dari kampung kerja paksa Korut, tapi tidak berhasil. Tunggulah!" kata Trump di Twitter pada Rabu malam.

Pada Rabu pagi, laporan media Korea Selatan mengutip seorang pegiat Korsel yang mengatakan bahwa Korut telah merelokasi tiga orang Amerika dari kamp kerja paksa ke sebuah hotel di pinggiran Pyongyang.

Choi Soung-yong, pegiat Korsel itu, mengatakan bahwa Kim Hak-song, Tony Kim, dan Kim Dong-chul dipindahkan pada awal April menyusul instruksi dari pejabat tinggi, mengutip dari penduduk di Pyongyang.

"AS dan Korut tampaknya telah memutuskan tanggal untuk membebaskan orang-orang ini," kata Choi. "Korut mungkin ingin meluruskan masalah mereka;

merehabilitasi mereka," tambahnya. Pegiat itu menambahkan, tiga orang itu ditahan di kamar terpisah di hotel yang sama dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sejak direlokasi.

"Kami tidak dapat mengonfirmasi validitas laporan- laporan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Kesejahteraan dan keamanan warga negara AS di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri. Kami berusaha agar warga AS yang ditahan di Korea Utara pulang secepatnya," katanya.

Tiongkok Puji Korut

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, yang sedang berada di Pyongyang, memuji komitmen Korut untuk denukliriasi. "Tiongkok memuji perubahan positif baru-baru ini di Semenanjung Korea.

Kami sepenuhnya mendukung komitmen Korea Utara untuk tujuan denuklirisasi," kata Wang seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Selama di Pyongyang, Wang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho, untuk berunding di Balai Pertemuan Mansudae.

Sedangkan intelijen AS mengungkapkan Korut mulai menarik kabel-kabel dari terowongan di lokasi uji coba nuklir mereka, yang merupakan langkah awal proses penutupan fasilitas tersebut.

Presiden Trump sendiri menyampaikan optimismenya dan menantikan pertemuannya dengan Kim Jong-un. "Secara pribadi, saya pikir pertemuan ini akan menjadi sukses.

Jika itu tidak berhasil, saya akan pergi dengan hormat," ujarnya dalam pernyataan pers bersama Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, di Washington. Ant/gma/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top