Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Obat Virus Korona

AS Buang 15 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Foto : AFP/Patrick T FALLON

Vaksin Dibuang l Suntikan dan Ampul berisi vaksin Covid-19 buatan Johnson and Johnson sedang dipersiapkan untuk diberikan pada warga yang ingin divaksinasi pada sebuah klinik di California, AS, beberapa waktu lalu. Berdasarkan laporan dari NBC News pada Rabu (1/9) menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) sejak 1 Maret lalu telah membuang sekitar 15,1 juta dosis vaksin Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Sebuah laporan dari NBC News pada Rabu (1/9) menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) sejak 1 Maret lalu telah membuang sekitar 15,1 juta dosis vaksin Covid-19.

"Angka vaksin yang dibuang itu melebihi apa yang sebelumnya diperkirakan apalagi jumlahnya hingga saat ini masih dihitung dan ada yang kemungkinan jumlahnya akan lebih banyak lagi karena angka ini dihitung dari data farmasi, negara bagian dan pihak distributor lainnya," demikian laporan dari NBC News.

Kantor berita itu menambahkan bahwa berkas-berkas penghitungan dari sekitar 7 negara bagian masih hilang dan juga penghitungan dari dinas-dinas utama federal.

Adapun alasan vaksin Covid-19 itu dibuang karena pecahnya ampul, kesalahan dalam mengencerkan vaksin, kerusakan lemari pendingin serta masa berlaku vaksin yang sudah lewat.

Info mengenai pembuangan vaksin Covid-19 di AS ini amat disesalkan karena masih banyak negara miskin sedang berupaya keras agar bisa memvaksinasi warganya karena keterbatasan pasokan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Our World on Data, untuk seluruh kawasan Afrika saja, baru 2,8 persen populasinya yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.

Ketidaksetaraan

Di lain pihak, AS sudah memberikan suntikan vaksin pada warganya sebanyak sekitar 440 juta dosis dan memvaksinasi sekitar 52 persen populasinya. Angka itu bisa lebih besar lagi jika masalah keengganan warganya untuk mendapat vaksinasi teratasi.

Selain itu ada lebih dari sejuta warga AS yang telah menerima suntikan dosis ke-3 dan bonus suntikan diberikan atas dasar pertimbangan melemahnya sistem imun seseorang.

Namun AS saat ini sedang mempertimbangkan untuk memberikan dosis suntikan ke-3 selang 8 bulan setelah warganya menerima dosis suntikan ke-2 dan rencana ini akan mulai dilaksanakan pada akhir bulan ini.

"Ini merupakan masalah yang timbul dari ketidaksetaraan," ungkap Tim Doran, profesor bidang kebijakan kesehatan di University of York kepada NBC News. "Amat miris sekali, ada negara kaya yang memiliki akses terbaik terhadap vaksin justru harus membuang vaksin-vaksin tersebut," imbuh dia.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top