Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan Internasional

AS Bahas Waktu Pelaksanaan KTT Asean-AS

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Gedung Putih pada Kamis (17/3)) mengatakan bahwa pihaknya sedang mendiskusikan tanggal baru untuk pertemuan puncak antara Amerika Serikat (AS) dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean) setelah ketua Asean yaituKamboja mengatakan menunda pertemuan karena tidak semua pemimpin dapat hadir akhir bulan ini.

Sebelumnya Gedung Putih mengumumkan bulan lalu bahwa Presiden AS, Joe Biden, akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak khusus dengan Asean pada 28 dan 29 Maret.

Ditanya tentang pengumuman Menteri Luar Negeri Kamboja tentang penundaan awal bulan ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan Biden menantikan untuk menyambut para pemimpin Asean di Washington DC.

"Untuk memastikan para pemimpin Asean yang diundang semua dapat berpartisipasi, kami bekerja sama dengan mitra Asean untuk mengidentifikasi waktu yang tepat untuk pertemuan ini," tambah juru bicara itu.

Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, mengatakan pertemuan itu ditunda karena beberapa pemimpin Asean tidak dapat hadir pada tanggal yang diusulkan.

KTT itu dipandang sebagai bagian dari upaya AS untuk meningkatkan keterlibatan dengan wilayah yang dianggap Washington DC penting bagi upayanya untuk melawan kekuatan Tiongkok yang sedang tumbuh. KTT itu sebelumnya telah dijadwalkan pada awal tahun, tetapi ditunda oleh kekhawatiran Covid-19.

Gedung Putih menggambarkan KTT itu sebagai prioritas utama dan mengatakan itu akan memperingati 45 tahun hubungan AS-Asean. Gedung Putih juga mengatakan akan mengikuti jejak Asean dengan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar.

Asean telah melarang junta Myanmar dari pertemuan-pertemuan penting sejak tahun lalu karena kegagalannya untuk menghormati kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan di negara itu yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan membuat ribuan orang mengungsi.

Rencana Kunjungan

Sementara itu pada Jumat (18/3), Phnom Penh menyatakan bahwa seorang utusan khusus Asean akan mengunjungi Myanmar pekan depan. Kantor Kementerian Luar Negeri Kamboja menyatakan bahwa kunjungan Menlu Prak Sokhonn itu bertujuan untuk meletakkan dasar bagi proses perdamaian yang junta yang berkuasa.

"Ini akan menjadi kunjungan pertama utusan khusus ke Myanmar yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan yang mengarah pada berakhirnya kekerasan serta pengekangan sepenuhnya oleh semua pihak," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, Chum Sounry.

Juru bicara Chum Sounry pun mengatakan rencana kunjungan itu bukan waktu yang tepat untuk mengatakan dengan siapa Prak Sokhonn yang akan bertemu dalam kunjungan ke Myanmar pada 21-23 Maret, namun ia menegaskan tujuan utamanya untuk mendorong dialog dan konsultasi politik.

"Tidak diragukan lagi, perjalanan panjang dengan berbagai tantangan untuk mencapai tujuan ini, tetapi perjalanan panjang harus dimulai dari langkah pertama," pungkas dia.CNA/BangkokPost/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top