Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

AS Ajak Indonesia Perangi Sampah Plastik

Foto : istimewa

Pemb erian Hibah - Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan (kelima dari kiri) pada acara penandatanganan pemberian dana hibah kepada enam organisasi masyarakat, di Jakarta, Rabu (27/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengajak Indonesia bekerja sama memerangi sampah plastik. Hal itu diwujudkan lewat dana hibah yang diberikan ke enam organisasi masyarakat penanggulangan sampah plastik di Indonesia. Sampah plastik juga merupakan salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah AS.

"Sampah plastik masih menjadi permasalahan hampir di semua negara di dunia, termasuk Indonesia dan AS. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan, pada acara penandatanganan pemberian dana hibah, di Jakarta, Rabu (27/3).

Penandatanganan pemberian hibah ini disaksikan Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Tukul Rameyo Adin dan Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar. Donovan melanjutkan penandatanganan hibah ini merupakan hal penting dalam 70 tahun usia diplomatik AS dan Indonesia. AS ingin membantu agar masyakarat Indonesia memiliki hidup yang sehat di masa depan.

Melihat masalah sampah yang sangat serius ini, tambah Donovan, membuat Badan Pembangunan Internasional AS atau USAID menghibahkan dana sebesar 18 miliar rupiah kepada enam organisasi masyarakat sipil Indonesia, untuk membantu pengelolaan daur ulang sampah.

Bantuan Teknis

Tak hanya dana, tambah Donovan, USAID juga akan memberikan bantuan teknis serta pelatihan. Terutama untuk meningkatkan pengelolaan sampah daur ulang dan meminimalisir penggunaan plastik.

"Pemerintah AS melalui USAID, mempromosikan pendekatan lokal untuk mengurangi plastik laut melalui pemberian hibah ini. Kami harap hibah ini dimanfaatkan enam organisasi untuk mencari solusi inovatif demi menangani tantangan sampah plastik di Indonesia," kata Donovan.

Staf Ahli Kemenko Kemaritiman, Tukul Rameyo Adi, mengatakan penanganan polusi sampah plastik dari sumbernya sampai ke laut telah menjadi prioritas pemerintah Indonesia. Sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi sampah laut sampai dengan 70 persen pada tahun 2025.

"Perikanan, ketahanan pangan, dan ekonomi pariwisata kita tergantung pada laut yang sehat. Oleh karena itu kami menetapkan target yang ambisius," kata Adi.

ang/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top