Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 05 Agu 2024, 21:55 WIB

Arti Juara IBL Bagi Pemain dan Pelatih Pelita Jaya

Foto: antara

Setelah penantian panjang selama tujuh tahun, Pelita Jaya akhirnya kembali mengukir sejarah dengan meraih gelar juara Indonesia Basketball League (IBL) 2024 usai mengalahkan Satria Muda 2-1 di seribest of threeFinal IBL 2024.

Pelita Jaya meraih gelar juara dengan pertarungan sengit melawan Satria Muda sepanjang laga yang berakhir dengan skor 73-65 di Indoor Stadium SC Tangerang, Banten, Minggu (4/8) malam.

"Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kami semua. Kami telah bekerja keras sepanjang musim ini, dan akhirnya semua usaha itu terbayar. Terima kasih kepada seluruh tim, pelatih, manajemen, dan pastinya para PJHolics yang selalu mendukung kami!" kata Kapten Pelita Jaya Jakarta, Andakara Prastawa, dikutip dari keterangan tertulis.



Jerome Beane Jr, yang dinobatkan sebagai MVP Final atau pemain terbaik dalam laga final, juga menambahkan bahwa menjadi juara di IBL adalah mimpinya sejak lama.

"Juara di ajang ini seperti mimpi jadi kenyataan. Ini bukan soal saya mendapatkan penghargaan sebagai MVP, tapi ini soal perjuangan semua pemain yang total untuk tim ini. Kami telah hadapi berbagai macam tantangan tapi kami mampu melewati semuanya dengan kebersamaan. Kemenangan ini pun seperti bukti kelulusan dari ujian yang kami lalui selama ini. United we stand," tegas Beane.

Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar, juga menyatakan bahwa capaian ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim.

"Kami menghadapi banyak tantangan sepanjang musim ini baik di IBL dan BCL Asia, tetapi kami berhasil mengatasinya dengan semangat kebersamaan. Saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh tim ini. Tugas kami untuk terus berkembang dan menjadi tim yang lebih solid lagi menuju musim depan," ujarnya.

Johannis Winar juga menambahkan bahwa kemenangan ini memberikan harapan baru bagi para pendukung bahwa Pelita Jaya dapat terus bersaing dan meraih prestasi di masa depan.



Kemenangan yang dramatis ini diraih setelah mengalahkan rival sekotanya, Satria Muda, di babak final dengan kedudukan 2-1. Pelita Jaya sempat mengalami kekalahan di pertandingan pertama dengan skor 71-84, namun bangkit dengan semangat juang yang luar biasa dan memenangkan dua pertandingan berikutnya.

Game kedua dimenangkan dengan kedudukan 82-70, dan pada game ketiga yang menentukan, Pelita Jaya meraih kemenangan dengan skor 73-65.

Kesuksesan ini juga tidak lepas dari performa cemerlang Muhammad Arighi yang mencetak 13 poin dalam 23 menit permainan di final, sekaligus menjadi momentum kebangkitan PJ setelah tertinggal di kuarter pertama Game ketiga.

Musim ini, tim besutan Johannis Winar juga diperkuat oleh pemain impor anyar seperti KJ McDaniels, James Dickey III, dan pemain andalan tim nasional Filipina, Justin Brownlee. Mereka sukses menunjukkan kerja sama yang solid dengan pemain top Indonesia seperti Brandon Jawato, Vincent Kosasih, dan Reza Guntara, serta para roster muda yang cemerlang seperti Agassi Goantara, Yesaya Saudale, Hendrick Xavi Yonga, Aldy Izzatur, Nickson Gosal, serta duo jawara Liga Mahasiswa Anto Boy Ratan dan Greans Tangkulung.

Gelar ini adalah yang keempat dalam sejarah Pelita Jaya berkompetisi di liga basket profesional di Indonesia, baik saat masih bernama Kobatama, dan juga saat berganti manajemen menjadi IBL.

Selain itu, kemenangan ini juga memastikan Pelita Jaya lolos ke FIBA Basketball Champions League (BCL) Asia Qualifiers 2025, tiket kedua mereka membawa nama Indonesia di kancah internasional setelah sebelumnya berhasil duduk di 5 Besar Asia pada BCL Asia 2024.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Ones

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.