Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

ARFID Sebuah Kegagalan Pemenuhan Nutrisi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Terdapat dua kategori bagi anak-anak atau orang dewasa yang mengalami susah makan. Pertama adalah picky eater dan kedua adalah avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID).
Picky eater adalah seorang anak atau orang dewasa yang sering menolak makanan atau makan makanan yang sama berulang-ulang. Kondisi puncaknya terjadi pada masa balita dan prasekolah.
Sedangkan gangguan ARFID didefinisikan sebagai gangguan makan yang ditandai dengan pola makan yang terus-menerus dan terganggu. Kondisi ini mengarah pada kegagalan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi.
Menurut Asisten Direktur Program, Pemberian Pengawasan dan Dukungan Klinis di Rumah Sakit Walden dan Klinik South Windsor Connecticut, Amerika Serikat, Jenna Montanez, ada beberapa perbedaan antara picky eating dan ARFID.
Pertama seorang individu dengan ARFID dapat menunjukkan penurunan berat badan yang tiba-tiba atau signifikan. Ini bisa menjadi akibat dari kepekaan sensorik atau keengganan terhadap makanan. Paling sering disebabkan oleh kejadian buruk atau efek makan yang dapat mencakup muntah, tersedak, atau reaksi alergi yang nyata atau ditakuti.
Karakteristik lain dari ARFID, khususnya anak-anak yang didiagnosis dengan kondisi ini, dapat berupa kegagalan untuk mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan.
"Orang dewasa dengan ARFID mungkin gagal mempertahankan berat badan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi unik mereka," ujar Montanez pada laman Walden Behavioral Care.
Sementara picky eater kata Montanez, umumnya masih bisa mendapatkan nutrisi dan kalori yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan dalam rentang yang diharapkan pada grafik pertumbuhan. Pengidapnya masih dapat mempertahankan berat badan yang sehat.
Seseorang dengan ARFID yang parah bisa bergantung pada selang makanan atau suplemen nutrisi mendapatkan nutrisi yang tepat. Sedangkan picky eater umumnya masih mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup dan cukup beragam sehingga tidak memerlukan suplementasi untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.
Orang dengan ARFID mungkin mengalami gangguan fungsi psikososial. Mereka mungkin merasa sulit untuk berada di sekitar makanan tertentu dan dengan demikian tidak dapat berada dalam situasi sosial tersebut seperti saat di kafetaria atau pesta. Mereka mungkin juga mengalami kecemasan yang intens dalam mengantisipasi makanan apa yang tersedia untuk dimakan bersama.
Kurangnya minat pada makanan atau makan bisa menjadi tanda ARFID. Seringkali, pengidap ARFID akan mengatakan bahwa mereka tidak lapar, tidak memikirkan makanan, bahkan bisa lupa makan karena makanan bukanlah prioritas bagi mereka.
"Sebaliknya, picky eater seringkali merasa lapar, tertarik untuk memakan makanan yang disukainya dan tidak memiliki ketertarikan yang sama terhadap makanan lain yang tidak disukai," kata Montanez. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top