Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Apresiasi Masih Terbatas"

Foto : s.d 10 okt
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Penguatan rupiah dalam perdagangan kemarin diperkirakan bersifat terbatas sehingga ada potensi berbalik arah ke depannya. Sebab, potensi kenaikan kembali bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed di akhir tahun ini masih terbuka.


Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (10/10) sore, menguat 37 poin dari sehari sebelumnya menjadi 15.182 rupiah per dollar AS.


"Kurs rupiah menguat bergerak di bawah level Rp15.200 per dollar AS, menunjukan stabilitas ekonomi Indonesia relatif masih terjaga," ujar Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta.


Menurut dia, penguatan rupiah itu juga seiring adanya pernyataan dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde yang menilai kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik.

Baca Juga :
Usaha Kerajinan Kayu


Selain itu, lanjut dia, posisi dollar AS juga sedang tertekan terhadap sejumlah mata uang dunia menyusul imbal hasil obligasi AS yang turun. "Namun, pelemahan dollar AS masih terbatas karena permintaan masih ada seiring masih terbukanya kenaikan FFR tahun ini," katanya. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top