Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Hong Kong I Aparat Tangkap Lagi Seorang Kolumnis Utama "Apple Daily"

“Apple Daily" Terbitkan Edisi Terakhir

Foto : AFP/Anthony WALLACE

Edisi Akhir | Staf surat kabar Apple Daily menyalakan lampu pada telepon pintar mereka dari jendela gedung kantor redaksi harian prodemokrasi di Hong Kong itu pada Rabu (23/6) malam. Aksi itu dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada para pendukung setelah harian itu menyatakan akan menerbitkan edisi akhir pada Kamis (24/6).

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily, pada Rabu (23/6) mengumumkan akan mencetak edisi terakhirnya setelah pihak berwenang membekukan aset mereka dengan menggunakan undang-undang keamanan nasional baru dengan tujuan untuk membungkam outlet media paling kritis di Tiongkok itu.

Keputusan itu merupakan pukulan terakhir bagi kebebasan Hong Kong dan akan semakin memperdalam kegelisahan mengenai apakah pusat keuangan internasional bisa tetap menjadi pusat media ketika Tiongkok terus berusaha untuk meredam perbedaan pendapat.

Pada penerbitan terakhir ini, pihak redaksi pada Rabu malam mengatakan mereka berencana untuk mencetak sejuta eksemplar dalam semalam. Jumlah itu amat mengejutkan mengingat populasi di Hong Kong saat ini hanya berjumlah 7,5 juta penduduk saja.

"Saya memiliki puluhan ribu kata di hati, tetapi saat ini saya tidak bisa berkata sepatah kata pun," kata Ip Yut-kin, ketua Next Digital yang menjadi perusahaan induk dari Apple Daily.

Apple Daily telah lama menjadi duri bagi pihak Beijing karena mendukungan secara penuh gerakan prodemokrasi Hong Kong dan tulisannya kerap kritik pedas para pemimpin Tiongkok yang otoriter.

Pemilik Apple Daily, Jimmy Lai, saat ini berada di penjara karena menghadiri aksi protes prodemokrasi dan ia termasuk orang pertama yang didakwa berdasarkan undang-undang keamanan baru yang diberlakukan tahun lalu.

Pekan lalu, aparat keamanan melakukan penggerebekan ke kantor redaksi harian prodemokrasi ini dan menahan 5 pejabat eksekutif setelah terlebih dahulu membekukan aset-asetnya.

Pembekuan aset itu melumpuhkan kemampuan Apple Daily untuk menjalankan bisnis dan membayar staf sehingga pada Rabu harian itu mengumumkan penghentian operasionalnya karena pertimbangan keselamatan stafnya.

Dakwaan Kolusi

Tiongkok memberlakukan undang-undang keamanan baru di Hong Kong tahun lalu untuk menekan perbedaan pendapat setelah kota itu diguncang oleh aksi protes prodemokrasi besar-besaran dan seringkali disertai tindak kekerasan.

Pihak berwenang mengatakan penuntutan mereka terhadap Apple Daily dipicu oleh artikel dan kolom yang diduga mendukung sanksi internasional terhadap Tiongkok yang saat ini dipandang sebagai hal yang terlarang.

Sementara itu Lai, pemimpin redaksi Ryan Law dan CEO Cheung Kim-hung, semuanya telah dituntut dan ditahan atas dakwaan telah berkolusi dengan pihak asing untuk merusak keamanan nasional Tiongkok. Pada Rabu, Yeung Ching-kee, salah satu kolumnis utama surat kabar tersebut, menyusul ditangkap dengan tuduhan yang sama.

Keputusan untuk membekukan aset Apple Daily menunjukkan betapa besar kekuatan yang sekarang dimiliki otoritas di Hong Kong untuk memberangus perusahaan mana pun yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional, apalagi undang-undang keamanan yang baru berlaku itu tidak memerlukan perintah pengadilan atau hukuman pidana untuk membekukan aset. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top