Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah - Vaksin Merah Putih Diharapkan Penuhi 50% Kebutuhan

Aplikasi "PeduliLindungi" Efektif Permudah Aktivitas Warga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting, mengatakan aplikasi PeduliLindungi secara efektif dapat mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan menjadi lebih cepat dan mudah.

"Aplikasi ini memudahkan misalnya di bandara, kita tidak perlu berlama-lama. Cukup dengan menekan NIK bisa berjalan dengan cepat. Demikian kalau kita memasuki toko perbelanjaan, dengan screenshot barcode saat melakukan scanning, itu bisa berjalan cepat," kata Alexander, di Jakarta, Jumat (3/9).

Alexander menjelaskan tujuan dibuatnya aplikasi PeduliLindungi, antara lain mempermudah administrasi kesehatan masyarakat saat melakukan suatu kegiatan, mengurangi kontak fisik antar-individu, juga memberikan informasi terkait tingkat bahaya Covid-19 di suatu daerah dan vaksinasi.

Aplikasi tersebut, kata dia, dapat dimanfaatkan sebagai pasporkesehatan saat seseorang akan bepergian. Hal tersebut akan membantu masyarakat mencatat tempat-tempat yang pernah dikunjungi sehingga mempermudah pendektesian penularan Covid-19.

"Jadi, aplikasi itu berguna untuk yang bersangkutan sebagai paspordia pergi ke mana-mana dan sebagai alat untuk mengendalikan bahwa kapan dia vaksin, kapan dia pemeriksaan PCR, sehingga tercatat semua di aplikasi tersebut," kata dia.

Cegah Penularan

Aplikasi itu, tambah dia, juga efektif mencegah penularan Covid-19 karena kondisi seseorang dapat diketahui berdasarkan warna-warna yang muncul atau berubah pada aplikasi.

"Aplikasi akan berubah warna. Jadi, kalau kita sudah vaksinasi dua kali maka warna pada aplikasi kita itu hijau. Kalau vaksin baru satu kali, warna aplikasi itu jadi kuning," ujarnya.

Tidak hanya warna untuk vaksinasi, warna tersebut akan berubah menjadi hitam apabila seseorang terkonfirmasi positif Covid-19tipe SARS-CoV-2.

"Makanya, setiap masuk ke mal akan terlihat warnanya memberi tahu. Untuk yang positif kalau hitam langsung akan disuruh ke isoter atau pulang untuk isolasi mandiri," kata Alexander.

Warga RT 03 RW 05, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Farah (22), mengatakan hingga hari ini dirinya merasa terbantu oleh informasi-informasi yang ada dalam fitur PeduliLindungi.

"Awalnya karena mau lihat sertifikat Covid-19. Lalu karena sebelumnya pengen vaksin, jadi cari tahu di sana vaksin disediakan di mana saja. Jadi, download PeduliLindungi buat cari tahu masalah vaksin saat itu," kata Farah.

Farrah menjelaskan aplikasi tersebut tidak hanya membantu mengecek layanan vaksinasi, tetapi juga mengetahui tingkat bahaya Covid-19 di setiap daerah, sehingga membentuk sebuah rasa aman dalam dirinya untuk memproteksi diri lebih kuat dari berbagai virus yang ada.

"Merasa menjadi lebih aman ya. Karena saya jadi mudah mengetahui tempat tujuan saya ini zonanya apa, jumlah orang yang positif berapa. Jadi merasa lebih aman seperti itu," ucap dia.

Karyawan kantor di Jakarta Selatan, Fina (23), mengatakan melalui PeduliLindungi masyarakat tidak perlu harus selalu mencetak surat bukti telah divaksin atau hasil tes yang telah dilakukan sehingga membuat pembawaan dokumen menjadi lebih tertata.

"Terbantu sekali ya, karena jika saya ingin vaksin tinggal tunjukkan aplikasinya tanpa perlu print dokumen secara fisik. Dapat memantau statistik kasus Covid-19 di lokasi terdekat maupun umum ya," kata dia.

Ia mengatakan sebagai seorang pekerja, dirinya merasa lebih terpantau saat menjalani mobilitas. Melalui pemantauan itulah, dirinya dapat melindungi diri sendiri dan orang lain. "Sangat bantu sekali ya, terutama untuk tracking kita sudah pergi ke mana saja," kata Fina.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan penyediaan vaksin Merah Putih nantinya diharapkan dapat memenuhi 50 persen kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia di masa mendatang.

"Vaksin Merah Putih nantinya kalau sudah tersedia diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sedikitnya 50 persen dari kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia," kata Amin, di Jakarta, Jumat (3/9).

Amin menuturkan pengembangan vaksin Merah Putih merupakan suatu kontribusi yang dinantikan bangsa Indonesia untuk bisa menjawab kebutuhan vaksin Covid-19 dalam negeri.

Hingga saat ini, vaksin Merah Putih masih dalam tahap pengembangan dan proses transisi di industri. Oleh karena itu, kebutuhan vaksin Covid-19 sekarang ini masih bergantung suplai yang didapatkan dari luar negeri.

Tentunya Indonesia berharap dapat segera mandiri dalam memenuhi kebutuhan vaksin untuk penduduknya. Oleh sebab itu, pengembangan vaksin Merah Putih menjadi suatu kebutuhan yang mendesak demi kepentingan masyarakat dan kemandirian bangsa terhadap vaksin.

Keberadaan vaksin Merah Putih juga dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan revaksinasi atau vaksinasi ulang di masa mendatang untuk menjaga kekebalan tubuh masyarakat Indonesia.

"Kekebalan itu tidak terus-menerus ada, harus dipelihara karena kan kita lihat sekarang kekebalan sudah ada yang menurun sehingga harus dibutuhkan mungkin suntikan ketiga, setahun lagi suntikan berikutnya," tutur Amin.

Amin mengatakan uji klinik vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman bersama PT Bio Farma ditargetkan masuk uji klinik fase 1 pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022.

"Kita harapkan uji kliniknya bisa mulai akhir tahun ini atau awal tahun depan, sehingga pertengahan tahun depan bisa mendapat izin penggunaan darurat," kata Amin.

Vaksin Merah Putih, tambah dia, diharapkan bisa digunakan kepada masyarakat pada pertengahan 2022 setelah mendapat izin penggunaan darurat (emergency use autorization).

Ia mengatakan Eijkman sudah melakukan tahap penelitian dan pengembangan bibit vaksin tersebut. Saat ini sedang dilakukan tahap transisi dari penelitian dan pengembangan di laboratorium ke industri, yang mana juga dilakukan optimasi, scalling up dan peningkatan yield atau produktivitas vaksin. ags/YK/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Agus Supriyatna, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top