Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Angkatan Kerja

Apindo Bekasi Ingin Serap 3.200 Pengangguran

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Rapat koordinasi penanggulangan pengangguran antara Pemkab Bekasi dengan Apindo Kabupaten Bekasi di Ruang Rapat Bupati Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi menargetkan pada tahap awal mampu menyerap minimal 3.200 pengangguran. "Proyek pertama, perusahaan-perusahaan dapat menyerap 3.200 pengangguran. Mereka harus ber-KTP Kabupaten Bekasi," kata Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, Sutomo, di Cikarang, Selasa (21/6).

Dia telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja lokal. Ini menjadi tugas utamanya selaku bagian dari satgas pendukung langkah Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dia baru-baru ini menyelesaikan pendataan ulang perusahaan yang mau membuka kerja sama dengan pemerintah daerah untuk penyerapan tenaga kerja lokal.

Sebagai langkah awal, kata dia, sebanyak 100 perusahaan di kawasan industri akan dijajaki agar membuka kerja sama melalui penandatanganan kesepakatan penyerapan tenaga kerja lokal. Dari 100 perusahaan yang telah terdata, dalam waktu dekat dibuatkan MoU. "Harapan kami, minimal 20 perusahaan dapat membuat MoU," tandas Sutomo.

Dia menyatakan pola kerja Satgas Penanggulangan Pengangguran Kabupaten Bekasi tidak lagi mengacu pada regulasi, penyerapan tenaga kerja diserahkan ke perusahaan. Satgas minta kesadaran sektor industri untuk membantu program pemerintah daerah mengurangi kemiskinan karena tingginya pengangguran.

"Program iniuntuk kebutuhan industri juga. Kalau perusahaan butuh tenaga kerja, kami memiliki cadangan banyak. Jadi, semoga ada kesadaran bersama untuk mengurangi pengangguran," katanya. Apindo Bekasi juga menyiapkan skema penyerapan tenaga kerja berikutnya melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja dan sekolah kejuruan.

"Hal ini terutama untuk memberi pelatihan kepada warga agar mudah masuk ke industri. Awalnya, kita data dulu jumlah pengangguran, baru didaftar," ujar Sutomo. Berdasarkan data BPS Jawa Barat, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 10,09 persen dari total angkatan kerja sebanyak 1.953.408 jiwa. Jumlahnya kira-kira 197.095 penganggur. Ini ironis karena kabupaten Bekasi memiliki kawasan industri terbesar Asia Tenggara.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top