Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran

APBN Berhasil Atasi Kontraksi Ekonomi Lebih Dalam

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah menilai kebijakan fiskal efektif mengerem laju pelemahan ekonomi. Kementerian Keuangan menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berfungsi optimal menangani dampak Covid-19 sehingga tidak terjadi kontraksi ekonomi yang terlalu dalam.

"APBN berfungsi optimal sebagai instrumen kebijakan countercyclical , manfaat belanja negara dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan seluruh program dimonitor dan dipertanggungjawabkan," kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Kunta Wibawa dalam diskusi daring PSBB : PEN di Jakarta, Kamis (10/6).

Kunta menjelaskan APBN bekerja keras sepanjang 2020, tanpa intervensi APBN dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kontraksi ekonomi 2020 akan lebih dalam. Pertumbuhan ekonomi perlahan membaik sepanjang 2020, dari yang awalnya terkontraksi minus 5,32 persen pada triwulan II-2020 perlahan membaik pada triwulan III-2020 dengan pertumbuhan minus 3,49 persen dan kembali bergerak naik menjadi minus 2,19 persen pada triwulan IV-2020.

"Melalui pelebaran defisit APBN 2020 hingga 6,1 persen PDB, realisasi belanja negara 2.593 triliun rupiah, termasuk realisasi PEN sebesar 575,8 triliun rupiah, negara hadir mencegah kontraksi ekonomi lebih dalam akibat pandemi pada 2020," katanya.

Kemudian pada 2020, lanjut Kunta, kerja keras APBN masih terus belanjut dengan difokuskan pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Alokasi Belanja APBN 2021 naik enam persen dibandingkan 2020, menjadi 2.750 triliun rupiah dan alokasi PEN naik 20,6 persen menjadi 699,43 triliun rupiah dari sebelumnya 575,8 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top