Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Apakah AI telah Meretas Sistem Operasi Peradaban Manusia?

Foto : The Conversation

Buku "Nexus: A Brief History of Information Networks from the Stone Age to AI" karya sejarawan ternama, Yuval Noah Harari.

A   A   A   Pengaturan Font

Misalnya, analisisnya tentang teks-teks agama sebagai alat kontrol sosial semata, telah mengabaikan keragaman interpretasi yang kaya dan pengalaman spiritual mendalam yang telah membentuk tradisi agama. Demikian pula, penggambarannya tentang sistem birokrasi sebagai instrumen untuk mempertahankan kekuasaan telah menihilkan peran sistem-sistem yang memungkinkan mobilitas sosial dan perlindungan hak-hak individu.

Terlepas dari penyederhanaan yang terkadang berlebihan ini, Nexus tetap menjadi seruan yang menggugah untuk bertindak. Buku ini memberikan tinjauan luas tentang sejarah jaringan informasi, sambil menyampaikan peringatan kuat tentang masa depan.

Harari menghubungkan sejarah kuno dengan tantangan teknologi dan politik yang paling mendesak di abad ke-21. Ia pun memberikan kerangka kerja untuk memahami risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh teknologi yang berkembang pesat.

Harari, seorang ateis yang berpendapat bahwa agama hanyalah fiksi kolektif yang diciptakan manusia, tampaknya menyiratkan pesan yang jelas bagi banyak orang: AI, meskipun diciptakan oleh manusia, tidak akan pernah memiliki jiwa. Dalam konteks ini, jiwa berarti dorongan unik manusia untuk berkreasi.

Dengan kata lain, AI-sehebat atau secanggih apapun, tidak akan pernah menyamai manusia. AI tidak mampu mendorong kreativitas, emosi, serta penalaran etis dan moral.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top