Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Pangan - Indonesia Butuh Sistem Tanggap Bencana yang Kuat

Antisipasi Hadapi El Nino Lemah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Banyak laporan kekeringan di daerah-daerah, sampai gagal panen karena perubahan iklim.

JAKARTA - Antisipasi menghadapi kemarau ekstrem atau El Nino masih lemah. Sejumlah pemerhati masalah pangan menilai sosialisasi terhadap masyarakat terkait dampak buruk El Nino minim, begitu juga dengan langkah antisipasi yang telah dilakukan. Dikhawatirkan El Nino menjadi alasan untuk menambah impor pangan.

"Sejauh ini eksekusi yang masih lemah dan baru sebatas peringatan saja tentang El Nino, kemudian jadi alasan untuk impor dan diinformasikan kalau ada ancaman kekurangan air," ungkap Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, pada Minggu (9/7), merespons laporan Badan Meteorologi Dunia (Word Meteorological Organization, WMO) terkait El Nino.

Qomar menerangkan bahwa yang dibutuhkan masyarakat ialah peringatan dini daerah daerah yang berpotensi terdampak El Nino ini, kemudian mengidentifikasi dan menyiapkan kebutuhan kebutuhan untuk pengendalian dampaknya seperti sumber daya manusia (SDM) peralatan, logistik, dan operasional.

Hal lainnya juga ialah skema asuransi untuk usaha tani dan ternak juga perlu disiapkan. Begitu pula pengembangan teknologi teknologi baik di petani yang sudah terbukti mampu lebih tahan terhadap perubahan iklim, seperti benih dan pupuk.

Ia mencontohkan hasil dari pertanian agroekologi di Tuban yang sukses. Itu dikembangkan oleh anggota serikat petani Indonesia (SPI). Itu bisa mengimbangi pertanian konvensional dengan biaya yang lebih murah, dan lebih ramah lingkungan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top