Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Tata Niaga Pangan I Rantai Pasokan Dipangkas Semi Stabilkan Harga di Wilayah DKI Jakarta

Antisipasi Gejolak Harga sejak Dini

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah dan sejumlah pelaku usaha sepakat kendalikan harga selama Ramadan.

JAKARTA - Sejak awal bulan ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memerintahkan agar seluruh komoditas pangan sudah tersebar ke berbagai daerah. Hal itu untuk menghindari keterbatasan stok dan hambatan pengangkutan logistik menjelang bulan Ramadan yang dimulai Mei mendatang.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan volume komoditi yang didistribusikan itu sesuai potensi kebutuhan di daerah dengan mengacu prakiraan prakiraan masa lalu. "Dengan demikian tidak ada persoalan transportasi menjelang H- dan H+ Ramadhan," ungkapnya dalam rapat koordinasi bersama pelaku usaha terkait kesiapan menghadapi Ramadan 2018 di Jakarta, Rabu (28/3).

Enggar mengatakan pihaknya bersama sejumlah pelaku usaha terkait telah mencapai kesepakatan untuk mengendalikan harga selama Ramadan. Itu merupakan jaminan yang bisa diandalkan Mendag seiring permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan harga pangan sebelum Ramdan.

Enggar mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pelaku usaha terkait. Jauh-jauh hari, usaha diminta menyiapkan produksi dan distribusinya ke gudang-gudang di daerah. Pelaku usaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juga diminta menyiapkan distribusi centernya (DC) di gudang-gudang mereka di daerah sehingga membantu tranportasi.

Kemudian, bagi komoditi yang sudah ditetapkan harga eceran tertingginya (HET) diminta untuk mengikuti harga yang ditetapkan. Itu berlaku untuk beras, minyak goreng, gula dan daging. Khusus untuk beras yang kendatipun harganya sudah bergerak turun, tetapi belum sesuai dengan HET maka ditegaskan paling lambat ini pada satu Aparil harus sudah tersedia beras medium dengan patokan HET.

"Untuk itu, seluruh pedagang beras di pasa tradisional wajib menjual beras medium sesuai dengan HET di wilatyahnya masing-masing. Sebagai contoh di Jawa 9.450 rupiah per kilo gram (kg) di Jawa," tegas Enggar.

Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan rantai pasok akan dipangkas demi menstabilkan harga pangan di wilayah DKI Jakarta sesuai kesepakatan dengan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. "Kata kuncinya adalah kita potong rantai pasok yang terlalu panjang selama ini," kata Amran seusai rapat dengan Sandiaga Uno di Kementerian Pertanian Jakarta.

Amran menjelaskan, selama ini rantai pasok komoditas pangan bisa mencapai hingga sembilan jenjang mulai dari kelopok tani sampai ke tangan konsumen. Padahal, dalam satu jenjang saja, ada keuntungan yang bisa diperoleh hingga sekitar 10 persen.

Khusus untuk DKI Jakarta yang telah menyepakati komitmen harga pangan stabil selama Ramadan-Idul Fitri, Amran mengatakan akan memberikan akses langsung dari produsen ke PD Pasar Jaya dan Food Station Tjipinang Jaya. "Kita siapkan daerah-daerah produsen bawang merah, produsen cabai, beras itu untuk langsung ke PD Pasar Jaya dan Food Station. Ini kita langsung potong. Itu operasionalnya," jelasnya.

Amran menambahkan pemutusan rantai pasok akan dimulai Maret ini, tanpa perlu menunggu Mei saat menjelang Ramadhan.

Pantau Ketat

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan, Juan P Adoe menambahkan posisi stok sapi nasionak saat ini sekitar 130 ribu ekor dan boleh dikatakan jumlah ini memberikan persiapan untuk Mei dan Juni mendatang. Dari jumlah itu, untuk wilayah Jabodetabek sebanyak 90 ribu ekor, sementara daging 40-60 ribu ton.

"Kemudian dari sisi daging sudah tertolong daging kerbau india, sudah ada izin 100 ribu ton dan apabila itu dimasukan pada bulan-bulan depan sekitar 30-50 ribu ton sudah mencukupi untuk penetapan harga acuan 80 ribu," tutupnya.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top