Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Bencana, BMKG Ajak Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem di Transisi Musim Kemarau

Foto : ANTARA/HO

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi memasuki peralihan musim kemarau di bulan Juni 2023 mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

Warga diajak mengantisipasi bencana untuk mencegah jatuh korban, BMKG ajak masyarakat waspadai cuaca ekstrem di transisi musim kemarau.

Manado - Antisipasi bencana. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi memasuki peralihan musim kemarau di bulan Juni 2023 mendatang.

"Berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Sulawesi Utara diprakirakan akan mengalami awal musim kemarau di bulan Juni 2023, sehingga pada bulan April 2023 kita berada pada masa transisi atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama di Manado, Sabtu.

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, sering terbentuknya tekanan udara rendah hingga bibit siklon tropis dan potensi terbentuk siklon tropis di Samudera Pasifik sebelah Utara Sulawesi Utara dan Papua.

Hal ini berpengaruh terhadap pola angin streamline (lapisan 3000 feet) membentuk pola perlambatan dan pertemuan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan serta peningkatan kecepatan angin, didukung dengan indeks labilitas atmosfer lokal pada kondisi labil dan pertumbuhan awan konvektif dengan intensitas sedang berdasarkan pengamatan cuaca udara atas (Radiosonde).

Kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus semakin intens yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem pada masa transisi atau peralihan musim.

BMKG menghimbau masyarakat dan pemerintah di wilayah Sulawesi Utara waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di masa transisi yaitu hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir secara sporadis, angin kencang, puting beliung dan hujan es.

Potensi cuaca seperti ini dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun pohon tumbang).

Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan khususnya didaerah rawan banjir, tidak berada di lereng bukit atau pohon dan baliho semi permanen yang berpotensi tumbang, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

"Teruslah memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem serta prakiraan cuaca berbasis dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara melalui kanal informasi yang tersedia," kata Dhira Utama.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top