Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antisipasi Bencana Alam, Kurikulum Kebencanaan Bagian Penting dari Upaya Mitigasi

Foto : ANTARA/HO-Humas Kemenko PMK

Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana 2023, di Jakarta (2/3/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Antisipasi bencana alam, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kurikulum pendidikan kebencanaan merupakan bagian penting dari upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi.

"Kurikulum pendidikan kebencanaan merupakan bagian penting dari mitigasi bencana," kata Muhadjir Effendy usai acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana 2023, di Jakarta, Kamis.

Terkait hal itu, Menko PMK mengatakan pemerintah akan meningkatkan kurikulum kebencanaan yang saat ini sudah mulai berjalan di sekolah.

"Pelaksanaannya akan terus ditingkatkan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai mitigasi bencana," katanya.

Muhadjir Effendy menambahkan, kurikulum pendidikan kebencanaan akan disesuaikan dengan karakteristik kebencanaan dan kebutuhan di masing-masing daerah.

"Dengan demikian bisa jadi pendidikan kebencanaan yang diberikan tidak seragam di seluruh Indonesia, karena akan disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan karakteristik kebencanaan serta di sesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing daerah," katanya.

Pemerintah, kata dia, berharap generasi muda akan memiliki pemahaman serta wawasan yang luas mengenai mitigasi bencana.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indra Permanajati mengatakan masyarakat memiliki peran penting dalam program mitigasi bencana guna mengurangi dampak risiko yang mungkin ditimbulkan.

Koordinator bencana geologi Pusat Mitigasi Unsoed itu mencontohkan, masyarakat dapat berperan untuk tidak membuang sampah sembarangan khususnya ke area sungai, ikut serta membersihkan sungai, menanam pohon untuk menambah suplai air ke bawah permukaan tanah, membuat sumur-sumur resapan, hingga membuat dan membersihkan drainase secara rutin supaya aliran air lancar.

Karena itu, menurutnya edukasi dan sosialisasi mengenai mitigasi bencana harus terus digaungkan di tengah masyarakat guna mengingatkan pentingnya mitigasi dan budaya sadar bencana.

"Bahkan, edukasi bisa dilakukan sejak dini dengan memasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi," demikian Indra Permanajati.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top