Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antartika Terus Kehilangan Lapisan Es

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Air yang terbuang ke laut atau melelehnya es abadi di Antartika cukup mengkhawatirkan. Sebagai perbandingan, Antartika hampir dua kali ukuran Australia, dimana sekitar 98 persen ditutupi oleh es dengan ketebalan rata-rata 1,9 kilometer. Perubahan iklim mengancam keberadaan lapisan es itu yang berdampak pada naiknya permukaan air laut.
Menurut studi yang diterbitkan pada jurnal Nature menyebutkan bahwa kenaikan permukaan laut yang cepat dan tak terbendung dari pencairan lapisan es dan gletser di Antartika, mungkin tidak dapat dihindari kecuali jika negara-negara berkomitmen untuk menurunkan emisi dan cepat.
Jika umat manusia berhasil membatasi pemanasan global pada suhu 2 derajat Celsius, maka Antartika akan terus kehilangan es dengan kecepatan tetap sepanjang abad ke-21. Tetapi jika dunia tak bisa mempertahankan pemanasan hingga melebihi 2 derajat Celsius, maka Antartika mungkin mengalami lonjakan pencairan dan hilangnya es pada sekitar 2060.
"Ini adalah studi kuantitatif lain yang mengatakan 'inilah' intinya," kata ahli glasiologi di University of Colorado, Boulder Ted Scambos seperti dikutip National Geographic. "Jika kita tetap menginjak pedal gas, kita akan masuk ke situasi di mana lapisan es Antartika Barat akan berada di jalan menuju eliminasi," imbuh dia.
Sejak awal '90-an, Antartika telah kehilangan sekitar tiga triliun ton es. Saat ini, tingkat kehilangan semakin cepat saat air laut yang hangat mencairkan dan mengacaukan lapisan es mengambang yang menahan gletser Antartika Barat, menyebabkan gletser tersebut mengalir lebih cepat ke laut.
Saat ini cara menekan pemanasan global jelas merupakan cara terbaik untuk membatasi hilangnya es Antartika di masa depan. Namun para ilmuwan masih tidak yakin berapa banyak es yang akan hilang dan seberapa cepat pada tingkat pemanasan yang berbeda.
Ketidakpastian itu sebagian disebabkan oleh proses yang dapat menyebabkan gletser Antartika yang besar memasuki keadaan mundur karena lapisan es mengambang yang menopangnya menipis atau menghilang.
Proses pertama, yang disebut ketidakstabilan lapisan es laut, terjadi ketika gletser yang bermuara di lautan mencair dan mundur di atas batuan dasar yang menjadi lebih dalam ke daratan. "Sebagian besar Antartika Barat berada di cekungan yang berada di bawah permukaan laut, seperti sendok es krim raksasa dalam mangkuk dangkal," kata Scambos.
Saat tepi es itu mencair menuju pusat yang lebih dalam dan lebih tinggi, bagian depan gletser menjadi lebih tebal dan memberikan lebih banyak tekanan pada lapisan es yang menahannya. Hal ini menyebabkan seluruh aliran es mengalir ke laut lebih cepat.
Realitas ketidakstabilan ini diterima secara luas oleh para ilmuwan iklim. Mereka cemas tentang apa yang terjadi di Antartika Barat. Prosesnya sudah berlangsung di Gletser Thwaites, yang terletak di jantung Antartika Barat dan telah menciptakan kenaikan permukaan laut global. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top