Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Antara AS dan Tiongkok, Solomon Memilih Tak Berpihak pada Negara Mana pun

Foto : Yahoonews/New Zealand Herald via AP

Menlu Kepulauan Solomon Jeremiah Menele (kiri) dan Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta dalam konferensi pers bersama di Weillington, Selandia Baru, Selasa (4/10).

A   A   A   Pengaturan Font

WELLINGTON - Kepulauan Solomom pada Selasa (4/10) menyatakan menolak rancangan pertama deklarasi kemitraan AS-Pasifik lantaran tak nyaman dengan beberapa rekomendasi tak langsung yang ditujukan pada Tiongkok.

Keraguan Solomon terhadap pernyataan bersama yang ditandatangani di Washington minggu lalu itu ditanyakan wartawan kepada Menteri Luar Negeri Solomon Jeremiah Manele.

"Dalam rancangan sebelumnya ada beberapa rekomendasi yang membuat kami tidak nyaman," kata Manele.

Rekomendasi itu menempatkan kami pada posisi dimana kami harus memihak dan kami tidak ingin ditempatkan di posisi yang kami harus memilih," kata Manele.

Ditanyakan apakah rekomendasi itu ditujukan kepada Tiongkok, dia menjawab: "Secara tidak langsung."

Manele mengatakan, pertemuan AS dan 14 negara Pasifik di Washington menemukan "kesamaan" dalam negosiasi, yang memberikan kesempatan Kepulauan Solomon untuk menandatangani deklarasi akhir.

AS telah menjadi pemain kunci di Pasifik Selatan sejak kemenangan di Perang Dunia II.

Namun beberapa tahun belakangan, Tiongkok menegaskan dirinya melalui investasi, pelatihan polisi, dan yang paling kontroversial adalah pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.

Membendung pengaruh Beijing di kawasan itu, Presiden AS Joe Biden minggu lalu mengumumkan pemberian dana baru sebesar 810 juta dolar AS kepada negara-negara Pasifik dan menandatangani deklarasi bersama yang menjanjikan kemitraan lebih erat antara AS-Pasifik.

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare mengatakan kepada AFP di Washington saat itu bahwa negosiasi-negosiasi itu telah menyampaikan kekhawatirannya "dengan cara yang positif".

Berbicara di Wellington setelah bertemu Menlu Selandia Baru Nanaia Mahuta, Manele mengatakan, baik Tiongkok maupun AS disambut baik di Pasifik.

Manele berulang kali menyatakan posisi Solomon, bahwa kerjasama keamanan negaranya dengan Beijing yang ditandatangani April lalu, tidak akan membuat Tiongkok membangun basis militer di kepulauan itu.

"Indo-Pasifik seharusnya tidak dilihat sebagai kawasan konfrontasi, konflik, atau perang," kata Manele.

"Tidak ada pembagian basis militer dalam kesepakatan itu. Kami menyambut perjanjian ulang AS dengan Pasifik dan kami menantikan kerjasama dengan semua mitra kami."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top