Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anomali Kisah Penyintas Bencana Awan Panas Guguran Gunung Semeru

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Sebagian Hunian Tetap yang terlihat sunyi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, karena pemiliknya memilih "pulang kampung" untuk menjalankan profesi lama mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebulan kemudian tepatnya pada 13 Januari 2022, lahan itu mulai dibersihkan. Pada 27 Maret 2022, lahan itu mulai dibangun rumah-rumah lengkap dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Kompleksitas penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah memerlukan suatu penataan dan perencanaan yang matang, terarah, dan terpadu. Menurut Dokumen Kajian Risiko Bencana tentang kondisi risiko bencana yang ada di Provinsi Jawa Timur, sebeumnya penanggulangan bencana yang dilakukan belum didasarkan pada langkah - langkah yang sistematis dan terencana, sehingga masih dijumpai tumpang tindih program dalam upaya penanggulangan bencana di Jatim.

Menurut dokumen tersebut, pemaduan dan penyelarasan arah penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah membutuhkan dasar yang kuat dalam pelaksanaannya.Dengan mengetahui kemungkinan besaran kerugian maka fokus perencanaan. dan keterpaduan penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi lebih efektif.

Sejak tahun 2022, sebanyak 1.951 Kepala Keluarga yang merupakan penyintas bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, menempati hunian tetap di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan kawasan hunian penyintas di Desa Sumbermujur bernama "Bumi Semeru Damai" itu sebagai laboratorium penyintas bencana.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top