Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anna Mariana Gelar "Fashion Show" Batik Tulis

Foto : KORAN JAKARTA/M YAZID
A   A   A   Pengaturan Font

Designer Anna Mariana menggelar fashion show di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/4). Anna menampilkan 25 buah koleksi busana yang didominasi songket dan tenun berupa 20 busana wanita dari butik miliknya House of Marsya, dan juga 5 baju pria koleksi dari RMD, brand khusus baju pria milik Raden Mas Dicka, anak Anna Mariana. Fashion show tersebut digelar bersamaan pada momen pengukuhan pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) periode 2018-2021, oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, Rabu kemarin.

Anna Mariana, yang juga dilantik sebagai Bendahara Umum dalam kepengurusan LKB kali ini menyajikan bahan baju didominasi dengan tenun dan songket juga batik tulis. Semua diciptakan khusus oleh Anna, baik pada motif Betawi maupun keseluruhan design baju. Di antara kreasi itu terselip pula motif batik tenun sogan dengan perwarna alam.

Ketua Umum LKB, H Beki Mardani, menjelaskan fashion show semacam ini bukan yang pertama kali diadakan. "Dulu, pernah digelar fashion show khusus untuk koleksi Batik Betawi. Kali ini yang diperagakan tentang tenun dan songket Betawi yang memang baru ada dalam sejarah Betawi. Pengembangan wastra Betawi, menurut Beky memang dirasakan sangat penting.

LKB dan Anna Mariana malah sudah merencanakan membuka sentra keranjinan tenun dan songket, di Situ Babakan, dengan melibatkan masyarakat. Sehingga dengan begini timbul rasa memiliki juga di antara masyarakat. Bagi Anna Mariana, kehadirannya dalam kepengurusan di LKB adalah untuk secara bersama mengembangkan budaya Betawi.

"Agar Betawi bisa lebih modern dan berkelas, supaya image Betawi juga bisa naik di mata masyarakat dan tidak lagi mengganggap Betawi sebagai kelas bawah kampungan yang terpinggirkan," kata Anna dalam rilis persnya, baru-baru ini.

Menurut Anna, tanpa visi misi yang jelas dari seluruh pengurus beserta seluruh dan tokoh budaya Betawi. "Tidak mungkin sejarah dan budaya Betawi bisa berkembang dengan lebih baik dan lebih maju, terutama di era now yang serba cepat dan bernuansa serba digital," ucapnya. Bagi Anna, budaya dan sejarah tradisi Betawi akan punah jika tidak dijaga dari sekarang. Anak muda juga akan semakin menjauh dan tidak perduli pada tradisi.

Dalam pengembangan kreativitasnya sebagai designer, Anna bukan hanya berkonsentrasi pada design dan tenun songket, namun juga pada design baju. Dalam pengukuhan hari itu, Anna juga memperkenalkan modifikasi baru busana resmi khas Betawi untuk Abang dan Mpok dengan penggunaan kain tenun dan songket. Agar tampil lebih modern elegan, namun tetap kuat ciri khas Betawinya. "Semua hasil modifikasi dan kreasi dari saya sendiri," kata Anna.

Menurutnya, melalui LKB pula seragam seluruh pegawai Pemda Jakarta yang akan datang, dirancang mengunakan tenun dan songket khas Betawi. Busana tersebut menjadi pakaian yang akan digunakan masyarakat Betawi secara umum di setiap acara resmi maupun acara kebudayaan. "Jadi para pengurus LKB dan pegawai pemda DKI akan menggunakan tenun dan songket Betawi, namun mereka juga tetap menggunakan batik khas Betawi yang selama ini ada, semoga dengan begitu masyarakat umum mau mulai membudayakan penggunaan tenun dan songket Betawi," bebernya.

Anna juga berharap, kehadirannya di LKB bisa membawa masyarakat Betawi lebih modern dan lebih baik lagi. Semua pengurus dan tokoh-tokoh Betawi harus saling mendukung, saling solid untuk memajukan kebudayaan Betawi. Masyarakat Betawi harus lebih sukses di kampungnya sendiri. Anna mengaku akan bekerja keras serta fokus dan lebih konsisten lagi terhadap pengembangan kebudayaan Betawi. yzd/S-2


Redaktur : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top