Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Rabies

Anies: Tunda Razia Kucing dan Anjing Liar

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

cegah rabies l Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) menyuntikan vaksin rabies ke anjing peliharaan milik warga di Mangga Dua Selatan, Jakarta Barat, Selasa (8/1). Dinas KPKP memberikan vaksin kepada hewan peliharaan, diantaranya anjing, kucing, musang dan kera untuk mencegah rabies (HPR) di wilayah DKI jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menginstruksikan penundaan kegiatan penangkapan kucing terkait munculnya polemik razia kucing.

Hal tersebut ditulis Gubernur dalam akun Facebook Anies Baswedan yang isinya "Teman-teman, terkait polemik razia kucing, pagi ini saya instruksikan kepada Dinas terkait agar: Pertama, tunda kegiatan penangkapan; Kedua, ajak bicara organisasi/komunitas pengelolaan binatang; Ketiga, lakukan kegiatan pengendalian bersama dengan komunitas.

Dalam akun tersebut juga memperlihatkan video tangan yang bermain dengan kucing dengan caption, "Lego, kucing adopsi kami yang kakinya diamputasi karena ketika kecil pernah menjadi korban kekerasan pada binatang. Kucing kaki tiga ini sering tidur bersama kami".

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyarankan agar razia anjing dan kucing liar digelar tiga kali dalam setahun.

"Kalau perlu setahun tiga kali razia (anjing dan kucing) di Jakarta," ungkap Sekretaris Komisi E (Bidang Kesra) DPRD DKI Jakarta, Veri Yonnevil.
Veri mengatakan razia dilakukan untuk menghindari rabies yang rentan menyerang hewan seperti anjing dan kucing.

Dalam razia, anjing dan kucing liar yang ditemukan petugas akan dibawa ke tempat penitipan sementara untuk diperiksa dan diberi vaksin.

Kemudian, nantinya hewan-hewan liar tersebut akan dicarikan pemiliknya agar tidak berkeliaran dan meresahkan warga lagi.

Anggota DPRD dari fraksi Partai Hati Nurani Rakyat itu mendukung razia hewan penular rabies (HPR) dan menilai seharusnya razia tidak hanya dilakukan ketika diperlukan saja, namun lebih rutin.

Pencegahan rabies sebelumnya sempat dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Barat terhadap ribuan hewan pada 2018. "Total sebanyak 5.343 ekor hewan yang telah mendapatkan vaksinasi rabies hingga akhir Juli 2018," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautandan Pertanian Jakarta Barat, Marsawitri Gumay.

Marsawitri mengatakan ribuan hewan yang divaksin rabies terdiri atas 2.206 anjing, 3.067 kucing, 18 kera dan 52 ekor musang.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat (Jakbar) Marsawitri Gumay memyebut tren vaksinasi hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing dan kera naik hingga dua kali lipat.

"Tren vaksin di Jakarta Barat itu meningkat luar biasa. Target 5.000 ekor sekarang bisa mencapai 10.000 ekor," ujar Masawitry.

Ia menyebut hal tersebut merupakan dampak dari semakin tingginya kesadaran warga Jakarta Barat untuk memberi perlindungan kepada hewan peliharaan mereka dengan vaksinasi.

Terlebih lagi, sepanjang 2018 Suku Dinas KPKP Jakarta Barat melaksanakan kegiatan vaksinasi hewan penular rabies langsung ke rumah-rumah pemilik hewan di 56 kelurahan di Jakarta Barat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Pada awal 2019, Dinas KPKP DKI Jakarta menggelar sosialisasi pencegahan rabies serentak di lima wilayah kota administrasi, khususnya di Jakarta Barat, sosialisasi dilakukan di Kelurahan Jelambar.

Masawitry menyebut Kelurahan Jelambar berpotensi menjadi kawasan penular rabies dengan temuan adanya anjing-anjing di setiap rumah.

Selain itu, di kawasan tersebut banyak dilaporkan adanya anjing liar. "Banyak laporan ke kami adanya anjing liar. Untuk itu kita secara bertahap melakukan penangkapan dan itu pasti ada pro kontra juga," ungkap dia. Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top