Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pemprov I Jalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Anies Diminta Serius Tangani Banjir yang Selalu Muncul

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Penjual jamu berjalan melintasi banjir yang menggenangi kawasan Jakarta Selatan. Banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota disebabkan intensitas hujan yang tinggi serta buruknya drainase.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI ­Jakarta diharapkan bisa fokus melanjutkan penanggulangan banjir melalui normalisasi dan pengerukan kali yang wajib dikerjakan.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diminta segera merealisasikan penanganan banjir Jakarta sebab setiap hujan deras selalau banjir. Desakan ini disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, di Jakarta, Selasa (19/7).
"Jangan hanya gagah dalam kata-kata, tapi minim implementasi di lapangan," kata Gembong. Dia menerangkan, dalam lima tahun kepemimpinan, Anies tidak kunjung melaksanakan program penanggulangan banjir. Padahal itu menjadi prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta.
Seperti pelaksanaan normalisasi/naturalisasi sungai, akhirnya hanya berpolemik dalam istilah semata. Kemudian, program sumur resapan yang menghabiskan ratusan miliar, ternyata gagal. Lalu, pengerukan sungai dan waduk tidak optimal serta terlaksana dengan tidak tepat. "Masih banyak lagi program yang tidak jalan," tandas Gembong.
Maka, kata Gembong, persoalan banjir Jakarta tidak akan pernah selesai. Dia memberi contoh, Sabtu (16/7) lalu, Jakarta kembali terendam banjir. Banjir merendam 92 RT di 14 Kelurahan kaena hujan sejak Jumat (15/7) malam hingga Sabtu (16/7) pagi.
Banjir ini, lanjut Gembong, mengindikasikan bahwa Anies Baswedan dan jajarannya tidak fokus dalam melaksanakan program penanggulangan banjir. "Karenanya, kami mendesak Gubernur dan Pemprov DKI Jakarta fokus melanjutkan penanggulangan banjir Jakarta melalui normalisasi dan pengerukan kali. Ini wajib segera dikerjakan," ucap Gembong.
Terkait banjir itu sendiri, Gembong menyebut bahwa seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta solid bergerak membantu warga terdampak banjir. "Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya juga menginstruksikan anggota dewan di Kebon Sirih agar turun keliling, cek lapangan, dan mendata titik banjir," ucapnya.
Berdasarkan pengecekan di berbagai titik banjir yang dilakukan oleh anggota fraksi, ketinggian banjir yang melanda Jakarta kemarin bervariasi mulai dari 40 cm hingga 200 cm. Daerah yang terendam antara lain RT 004 RW 014 Kelurahan Bintaro dan RT 03 RW 03 Cilandak Timur.

Banyak Dikritik
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, mempertanyakan mengapa banjir masih terjadi di 92 RT dengan kedalaman 40 sampai 120 sentimeter, pada Sabtu (17/7). Padahal anggaran triliunan rupiah sudah digelontorkan untuk menanggulangi banjir.
"Padahal sudah triliunan anggaran banjir yang digelontorkan dalam lima tahun masa jabatan gubernur saat ini. Mana janjinya yang mampu menangani banjir dalam waktu cepat dengan berbagai cara," kata dia di Jakarta, Senin.
August menilai banyak uang dikeluarkan untuk program penanganan banjir mulai dari pembangunan sumur-sumur resapan hingga naturalisasi sungai. Namun Jakarta tetap banjir. Artinya tidak ada hasil.
Kritik senada disampaikan anggota Komisi D DPRD DKI, Hardiyanto Kenneth. Dia menilai Anies tidak memiliki solusi signifikan menanggulangi banjir Ibu Kota. " Anies hingga kini tidak mempunyai solusi signifikan dalam menangani banjir Jakarta," kata Kenneth.
Saat ini, wilayah yang terendam banjir rata-rata adalah dampak luapan air kali. Dengan kejadian ini terbukti bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak serius menjalankan program normalisasi sungai.
Bahkan, Kenneth menilai program penanggulangan banjir gagal karena yang dilakukan sebelum musim hujan sama sekali tidak membantu menanggulangi banjir Ibu Kota.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top