Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Angka Stunting di Tangerang Turun Berkat Program Masak Daun Kelor

Foto : ANTARA/HO-PKK Kota Tangerang

PKK Kota Tangerang melakukan gerakan penanaman sejuta kelor beberapa waktu lalu dalam penanganan stunting di wilayah setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Periuk, Kota Tangerang berhasil menurunkan angka stunting dari 400 anak menjadi 100 anak melalui Program Maklor atau Gemar Memasak Daun Kelor.

"Dari 400 anak berisiko stunting kini sudah berada di bawah 100 anak, yang masih membutuhkan penanganan serius," kata Ketua TP PKK Kecamatan Periuk yakni Siti Nuryati di Tangerang Selasa (17/10).

Ia mengatakan program Maklor digiatkan di lima kelurahan yang masuk wilayah kecamatan periuk. Inovasi program ini berhasil menurunkan angka stunting.

Selain fokus dengan program Maklor, jajaran Kecamatan Periuk melalui seluruh kelurahannya juga serius melakukan pengelolaan Dana Alokasi Umum (DAU) terkait distribusi makanan bergizi selama 14 hari penuh.

Pihaknya pun telah menggelar roadshowpos gizi dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan ke kader dan keluarga risiko stunting diantaranya pelatihan pengolahan daun kelor menjadi es krim dan puding.

"Dengan harapan, inovasi daun kelor kian banyak, anak-anak pun senang, suka dan tidak bosan," ujar dia.

Meskipun sudah ada penurunan angka kasus stunting, tetapi pihaknya masih terus memaksimalkan program agar semua anak mendapatkan asupan gizi. Sehingga akan lahir anak-anak sehat, bugar dan kuat dari Kecamatan Periuk untuk memajukan Kota Tangerang tercinta.

"Yang terpenting, saat ini menyamakan seluruh pihak untuk sama-sama fokus, semangat dan kerjasama untuk kesehatan anak-anak kita," ujarnya.

Kemudian untuk mendukung berjalannya inovasi dan program ini, kader PKK pun mendapat pendampingan dari PKK Kota Tangerang terkait pengisian data anak stunting ke aplikasi e-Dasawisma.

"Pengisian data ke aplikasi ini juga penting, karena akan mempengaruhi jumlah angka stunting, baik itu naik ataupun turun," katanya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top