Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gizi Buruk

Angka "Stunting" di 10 Provinsi Masih Tinggi

Foto : ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS

BERI GIZI LEBIH DINI I Kader posyandu Kinanga menimbang bayi usia sembilan bulan di Desa Sentral, Lebak, Banten, beberapa waktu lalu. Pemerintah menargetkan angka stunting pada 2024 turun menjadi 14 persen dengan memberikan gizi lebih dini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta pejabat terkait fokus menurunkan stunting di sepuluh provinsi di Indonesia. Sebab, angka stunting di sepuluh provinsi tersebut masih tinggi.

"Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang prevalensi stunting yang tertinggi," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas "Percepatan Penurunan Stunting" di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/8).

Kesepuluh provinsi tersebut, yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

"Untuk itu, saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri bisa menyampaikan, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa, terutama untuk 10 provinsi tersebut, agar betul-betul bisa konsentrasi dan fokus untuk penurunan stunting," kata Jokowi.

Kepala Negara bersyukur bahwa angka prevalensi stunting terus menurun dari waktu ke waktu. Jokowi menyebutkan angka stunting sudah turun 9,4 persen dalam kurun waktu enam tahun. "Dari data yang saya miliki, ada perbaikan prevalensi stunting dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di 2019," kata Jokowi.

Jokowi menilai grafik ini sudah lumayan baik, tapi belum cukup. "Kita harus menurunkan lebih cepat lagi. Dan target kita, sesuai yang saya sampaikan, saya berikan ke Menteri Kesehatan, di 2024 kita turun menjadi 14 persen," kata dia.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Stunting bukan hanya mengakibatkan tubuh pendek, tapi justru lebih serius dari itu, yaitu pertumbuhan otak dan fisik terhambat, rentan sakit, IQ dan daya saing rendah saat anak dewasa sehingga produktivitas dan kualitas kerja menjadi rendah.

Stunting itu berangkat dari kondisi kehamilan kaum perempuan. Dalam periode sembilan bulan, ibu hamil harus mendapat asupan gizi cukup untuk menghindari kurang darah (anemia) maupun kurang energi kronis (KEK). Tragisnya, ibu hamil penderita anemia di Indonesia masih cukup tinggi.

Dapat Perintah

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menyebut program pengentasan stunting tetap akan menjadi skala prioritas pemerintah di tengah pandemi Covid-19 ini. "Program pengentasan stunting akan menjadi aset kita untuk Indonesia Maju di kemudian hari," ujar Terawan.

Terawan mengaku sudah mendapat perintah dari Presiden untuk fokus menurunkan angka stunting di 10 provinsi yang memiliki prevalensi tertinggi. n fdl/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Antara

Komentar

Komentar
()

Top