Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dugaan Manipulasi Data

Anggota IMF Prihatin dengan Dugaan Pengaturan Laporan Bank Dunia

Foto : LUDOVIC MARIN/AFP

Kristalina Georgieva

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, pada pekan lalu, membantah tudingan telah menekan staf di Bank Dunia saat dirinya jadi CEO untuk mengubah data agar menguntungkan Tiongkok dalam laporan "Doing Business".

Bantahan itu disampaikan saat Dewan Eksekutif IMF berniat melakukan peninjauan atas masalah tersebut. Georgieva menggunakan pertemuan yang telah dijadwalkan sebelumnya dengan 2.700 staf IMF untuk membahas temuan yang terkandung dalam laporan independen yang diterbitkan pada Kamis (16/9), pekan lalu. Laporan itu menyinggung penyimpangan data dalam penyusunan peringkat Ease of Doing Business Bank Dunia yang untuk tahun ini akhirnya batal dipublikasikan.

"Biarkan saya menjelaskannya secara sederhana kepada Anda. Tidak benar, baik dalam kasus ini maupun sebelum atau sesudahnya, saya telah menekan staf untuk memanipulasi data," kata Georgieva kepada staf IMF seperti dilansir dari Reuters.

Pernyataan Georgieva itu lebih panjang daripada pernyataannya yang dipublikasikan Kamis. Dalam pernyataan yang dibuat atas permitaan Komite Etika Bank Dunia, dan disusun oleh firma hukum WilmerHale, Georgieva mengatakan bahwa dia pada dasarnya tidak setuju dengan temuan laporan tersebut.

Dalam laporan yang disangkal itu, Georgieva dan pejabat senior Bank Dunia lain disebut menerapkan "tekanan yang tidak semestinya" pada staf untuk meningkatkan peringkat Tiongkok dalam hal iklim bisnis.

Georgieva mengatakan kepada staf IMF bahwa dia sangat menghargai data dan analisis dan tidak menekan staf untuk mengubahnya, menurut transkrip.

WilmerHale sendiri mengatakan sedang mengerjakan laporan kedua yang akan membahas "potensi kesalahan anggota staf" sehubungan dengan penyimpangan data.

Juru Bicara IMF, Gerry Rice, pada Jumat, pekan lalu, mengatakan Komite Etik Dewan Eksekutif IMF sedang meninjau laporan tersebut.

"Sebagai bagian dari prosedur reguler dalam masalah seperti itu, Komite Etik akan melapor ke Dewan," tambah Rice, tetapi tidak memberikan jadwal untuk kesimpulan apa pun.

Bank Dunia sebagai kreditur multilateral yang berbasis di Washington, saat itu sedang mencari dukungan Tiongkok untuk peningkatan modalnya.

Mengecewakan Investor

Beberapa negara anggota IMF seperti Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, dan Jepang merasa prihatin dengan laporan itu.

Bank Dunia sendiri sudah menyatakan akan membatalkan seri laporan yang telah berjalan sejak 2003. Pembatalan itu, di satu sisi mengecewakan investor yang mengandalkan laporan itu untuk memitigasi profil risiko negara. Namun di sisi lain, pembatalan menyenangkan kelompok masyarakat sipil yang melihat laporan itu sebagai instrumen politis yang memperburuk ketimpangan.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top