Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Anggota DPR "Ngemplang" Pajak

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Cerita buruk DPR sepertinya nggak ada matinye. Ada saja perilaku buruk anggota legislataif mulai dari hampir setiap waktu tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena korupsi sampai ditangkap polisi di jalan. Tidak ada habis-habisnya anggota DPR tertangkap karena korupsi. Cerita negatif kali ini anggota DPR tertangkap polisi lantaran ngemplang pajak kendaraan bermotor.

Tidak tanggung-tanggung, dia menunggak pajak selama dua tahun. Adalah anggota DPR dari Gerindra bernama Kardaya Warnika yang tertangkap basah ngemplang pajak. Anggota Komisi VII DPR itu terjaring razia karena tidak membayar pajak kendaraan bermotor. Dia ditangkap polisi di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Polisi menyita Surat Keterangan Pajak Daerah Pajak Kendaraan Bermotor. Tak pelak, anggota Partai Gerindra itu langsung menjadi bulan-bulanan netizen. Kardaya mengatakan lupa tidak membayar pajak. Alasan ini sangat tidak bermutu, kata netizen. Benar juga, mana ada lupa sampai dua tahun. Biasanya lupa itu beberapa hari, pekan, atau bulan tidak membayar pajak. Kalau dua tahun, namanya bukan lupa, tapi mengemplang, alias tidak mau membayar pajak.

Kalau yang tidak membayar atau menunggak itu rakyat kecil, masuk akal. Sebab kebutuhan mereka banyak, sedang uang terbatas. Tapi yang menunggak ini anggota DPR yang penghasilan bersumber dari mana-mana. Uang sangat berlimpah, kalau hanya untuk membayar pajak kendaraan. Ini jelas tabiat negatif yang memang banyak diperlihatkan anggota legislatif. Kalau terhadap masalah kecil saja tidak tertib, bagaimana mau tertib dengan masalah yang lebih besar?

Padahal, siapa pun yang tidak jujur dalam perkara-perkara kecil, dia juga tidak akan jujur dalam perkara-perkara yang besar. Jadi, barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, dia setia juga dalam perkara-perkara besar. Serangan para netizen sangat tepat. Mereka mengatakan bahwa anggota DPR semacam itu malu-maluin. Dia mencoreng status "terhormat". Mobil saja dibeli dari uang rakyat. Jadi, mungkin harus rakyat juga yang membayar pajaknya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top