Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Fiskal

Anggaran untuk Penguatan SDM Harus Diperbesar

Foto : ISTIMEWA

ABDUROHMAN Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF Kemenkeu - Kebijakan fiskal jangka menengah dan panjang harus konsisten diarahkan untuk melanjutkan arah perbaikan jangka pendek dan isu struktural demi mencapai visi Indonesia Maju 2045.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan kebijakan fiskal yang disusun akan difokuskan pada pembiayaan tiga tantangan utama bangsa, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, dan institusional.

Tiga hal itu yang akan dijawab oleh pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Menanggapi fokus dari pembiayaan anggaran itu, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, mengatakan infrastruktur, SDM, dan kelembagaan memang menjadi faktor penentu masa depan bangsa sehingga harus dikembangkan dalam jangka panjang.

"Tinggal yang didorong ialah bagaimana implementasi dan penggunaannya seoptimal dan seefisien mungkin," tegas Riefky.

Ia pun berharap agar eksekusi program harus benar-benar sesuai harapan supaya tiga hal itu bisa berkembang dan mempengaruhi daya saing bangsa ke depan.

Sementara itu, pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan secara umum fokus dari kebijakan fiskal tersebut sudah benar, namun ia menyoroti bahwa alokasi untuk membangun SDM masih perlu diperkuat demi mencapai manusia yang kompeten.

"Memang tugas Menteri Keuangan untuk mengaloksikan fiskal sesuai kebutuhan. Namun untuk SDM, perlu didefinisikan kembali yang seperti apa. Saat ini, lulusan SMA yang terserap oleh perguruan tinggi hanya 35 persen, sisanya hanya menjadi tenaga kerja unskill.

Padahal, SDM yang berkualitas dan kompeten lebih penting dari pada sumber daya alam. Maka dari itu, anggaran untuk SDM ini harus diperkuat karena sekarang dirasa masih kurang. Seharusnya penyerapan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus jauh lebih tinggi, sedangkan sekarang yang tidak tertampung harus masuk PTS.

"Anggaran untuk Kemendikbudristek layak untuk ditinggkatkan jika kita ingin punya generasi penerus yang berkualitas," pungkasnya.

Isu Struktural

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Abdurohman, dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11), mengatakan kebijakan fiskal jangka menengah dan panjang harus konsisten diarahkan untuk melanjutkan arah perbaikan jangka pendek dan isu struktural demi mencapai visi Indonesia Maju 2045.

Abdurohman menyebut tantangan SDM terdiri dari empat aspek, yaitu peningkatan mutu pendidikan, peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan, perbaikan nutrisi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja (vokasi).

Dalam APBN tahun anggaran 2024 mengalokasikan dana pendidikan sebesar 660,8 triliun rupiah dan anggaran kesehatan sebesar 187,5 triliun rupiah.

Sedangkan tantangan infrastruktur terdapat empat aspek yang ditargetkan pemerintah untuk ditingkatkan ke depan, yaitu peningkatan infrastruktur dasar, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), energi, dan kesehatan lingkungan.

Untuk mendukung upaya tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar 422,7 triliun rupiah.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top