Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Pemerintah

Anggaran Pendidikan Harus Difokuskan untuk Perbaikan Daya Saing Tenaga Kerja

Foto : ISTIMEWA

WIBISONO HARDJOPRANOTO Pengamat Ekonomi dari Ubaya - Penting untuk memperhatikan kualitas SDM kita, sehingga dana yang ada hendaknya difokuskan untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara-negara lain.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penggunaan anggaran pendidikan harus difokuskan untuk memperbaiki daya saing tenaga kerja. Hal ini mesti dilakukan karena sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku pembangunan adalah kunci utama untuk mengejar ketertinggalan dan bersaing dalam ekonomi global.

"Penting untuk memperhatikan kualitas SDM kita, sehingga dana yang ada hendaknya difokuskan untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara-negara lain karena kuncinya jika kita ingin industri manufaktur tumbuh adalah modal dan SDM," kata pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, kepada Koran Jakarta, Rabu (5/7).

Kalau modal asing mau masuk, tambah Wibisono, harus disambut dengan kesiapan daya saing, terutama faktor SDM yang menjadi penentu. Tapi kalau SDM belum siap, akan percuma. Anggaran harus disiapkan agar output dari sistem pendidikan nanti tidak hanya sudah siap kerja, tapi harus inovatif dan tangguh. Karena ke depan, persaingan global itu semakin ketat.

Memang peringkat daya saing Indonesia sudah ada perbaikan, tapi masih kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam, apalagi dengan Singapura.

Competitive advadtage tenaga kerja bukan sekadar masalah upah, tapi yang lebih utama adalah produktivitas, harus bisa mencapai yang dipatok perusahaan. Pada sisi lain, pemerintah juga harus memfasilitasi daya saing sektor manufaktur dan UMKM agar menghasilkan competitive dan comparative advantage dari negara lain, salah satunya dengan persaingan yang adil.

Kualitas Pendidikan

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengeklaim kualitas pendidikan di Indonesias meningkat dalam 20 tahun terakhir.

"Dalam 20 tahun terakhir, prioritas pendidikan Indonesia difokuskan pada perbaikan prestasi dan juga sarana prasarana fisik, bangunan, dan gedung sekolah," kata Menkeu pada acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC), di Badung, Bali, Rabu (5/7).

Menkeu mengatakan sejak tahun 2005, pemerintah memberikan dana hibah untuk Bantuan Operasinal Sekolah (BOS). Bantuan ini diberikan secara langsung agar sekolah di Indonesia bisa memberikan pembelajaran dan mengelola sumber daya secara optimal.

Sejak 2014, siswa dari keluarga miskin dan rentan juga diberikan beasiswa melalui Program Indonesia Pintar. Bantuan ini berupa transfer tunai agar keluarga dapat memastikan mereka mendapatkan akses pendidikan dasar secara layak.

Pada tahun 2019, pemerintah mulai melakukan reformasi model pendidikan dengan menyusun Program Merdeka Belajar. Melalui program ini, siswa dapat memiliki kebebebasan untuk memilih dan melakukan padu padan dengan dunia industri.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top