Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aneh Tapi Nyata, Pimpinan Wilayah Kherson di Ukraina Malah Minta Bergabung dengan Negara Rusia

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tidak disangka pemerintah wilayah Kherson di Ukraina berencana meminta Presiden Vladimir Putin untuk menjadikan wilayahnya sebagai bagian dari Rusia.

Langkah yang mengejutkan tersebut disampaikan langsung wakil kepala militer regional dan administrasi sipil, Kirill Stremousov, dalam sebuah konferensi pers, Rabu (11/5).

"Referendum, yang secara mutlak diadakan secara legal di Krimea, tidak diakui oleh komunitas dunia, yang melakukan segalanya untuk tidak mengakui Rusia sebagai anggota penuh komunitas global," ujar Stremousov yang dikutip dari TASS.

Pada 2014 lalu, usai satu bulan menduduki Krimea dalam invasi kilat, Moskow menyelenggarakan referendum di wilayah tersebut. Referendum itu dianggap tidak sah oleh Ukraina dan Barat.

"Oleh karena itu, ini akan menjadi satu dekrit berdasarkan seruan kepemimpinan wilayah Kherson kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Akan ada permintaan untuk menjadikan wilayah Kherson sebagai konstituen penuh Federasi Rusia," lanjut Stremousov.

Stremousov menyebutkan, otoritas wilayah Kherson akan menyiapkan kerangka hukum untuk bergabung dengan Rusia pada akhir 2022.

"Kerangka hukum wilayah Rusia akan disiapkan pada akhir tahun. Pada titik ini, wilayah Kherson beroperasi berdasarkan keputusan yang dibuat oleh administrasi militer-sipil dan keputusan tentang keberadaan kita di masa depan akan dibuat pada akhir tahun," kata Stremousov.

Kherson telah berada di bawah kendali penuh Rusia yang menaklukkan pada April lalu. Kherson adalah wilayah strategis untuk menyambungkan daerah semenanjung Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014.

Namun, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 23 April menyebutkan, negosiasi antara Kiev dan Moskow akan mengalami risiko jika Rusia memakai referendum semu untuk membenarkan pencaplokan wilayah Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki.

Zelensky mengatakan langkah itu hanya akan menodai itikad perdamaian yang tengah diupayakan kedua negara.

"[Langkah itu membuat] semua yang terjadi sebelumnya, semua pertemuan kelompok diplomatik, semuanya fiksi dan teater politik," ujar Zelensky sebagaimana dikutip dari Reuters.

Merespon permintaan bergabung dari Kherson, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan penduduk harus memutuskan nasib mereka sendiri.

Namun demikian, Peskov menerangkan hal itu tetap harus membutuhkan dasar hukum yang jelas seperti halnya dengan Krimea.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top