Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pangan

Aneh, Indonesia Negara Maritim tapi Krisis Garam

Foto : ANTARA/Basri Marzuki
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kelangkaan komoditas garam di pasaran hingga mengakibatkan harga melonjak cukup tinggi merupakan fenomena aneh. Sebab, sebagai negara maritime, seharusnya Indonesia mampu menjadi produsen garam dunia.


Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjaramsin, Ahmad Alim Bachri, mengatakan Indonesia seharusnya tidak pernah mengalami krisis produksi garam karena memiliki luas laut terbesar di dunia.

"Bahkan, Indonesia bisa menjadi pusat produksi garam dunia. Namun, kenyataanya sekarang malah Indonesia mengalami kelangkaan garam dan harga garam melonjak naik sehingga menyulitkan masyarakat," katanya saat dihubungi, Kamis (27/7).


Menurut Alim, untuk mengembalikan produksi garam nasional bisa melimpah, tentunya pemerintah harus mengajak investor untuk berinvestasi dalam membangun produksi garam nasional. Sebab, kelangkaan komoditas garam ini kuat dugaan karena produksi mengurang atau terjadinya alur distribusinya yang tidak baik.

"Jadi banyak faktor penyebabnya, pemerintah harus menangani masalah ini secepatnya, sebab garam masuk komoditas unggulan yang hampir setiap hari dibutuhkan masyarakat," tuturnya.


Bagi dia, kebutuhan garam secara nasional sebenarnya mudah diprediksi setiap tahunnya, karena konsumsinya bersifat konstan. "Karena tidak mungkin ibu-ibu yang biasa membuat makanan harus garamnya satu sendok, karena harganya murah menjadi dua sendok atau karena mahal dikurangi," terang Alim.


Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan, mengungkapkan krisis garam terjadi antara lain karena kesalahan manajemen yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebab, kondisi kekurangan produksi serta melonjaknya harga garam sudah diketahui sejak lama.


"Masalah ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun 2016. Data produksi dan data kebutuhan sudah ada, dan Menteri Kelautan dan perikanan sudah paham ada kekurangan, tetapi impor ditahan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan benar-benar membuka telinga dan hati sehingga kebijakannya tidak ngawur," tegasnya.


Cek Langsung


Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku telah mendengar langsung keluhan tentang kelangkaan pasokan garam yang terjadi akhir-akhir ini. Presiden berjanji akan segera menyelesaikannya setelah melakukan pengecekan.


"Masalah garam memang banyak disampaikan oleh bupati, wali kota, dan gubernur. Kita ingat bahwa musim hujan sekarang ini juga agak mundur sehingga produksi garam di petani juga agak turun," ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis.


Presiden pun memastikan akan turun langsung untuk menanyakan permasalahan yang ada kepada jajaran terkait. Bahkan, Presiden juga berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Saya nanti akan cek langsung ke beberapa menteri dan BUMN terkait. Saya akan lihat masalahnya apa. Kalau ada masalah di pasokan, distribusi, ya itu yang akan kita selesaikan," tutup Presiden. Ant/fdl/AR-2

Penulis : Antara, Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top