Andalkan Sektor Konsumsi, Pertumbuhan Tak Berkualitas
Belasan tahun pemborosan dana untuk konsumsi seperti impor pangan dan otomotif. APBN menanggung utang tak produktif, yakni utang obligasi rekapitalisasi perbankan.
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terlalu mengandalkan konsumsi dinilai tidak berkualitas dan tidak berkelanjutan. Apalagi konsumsi tersebut banyak berasal dari impor, seperti pangan dan otomotif, yang dibiayai dari utang.
Sebab, ketika keuangan negara makin tipis akibat terkuras untuk membiayai impor dan kewajiban utang maka pertumbuhan ekonomi cenderung melambat sehingga kehilangan kemampuan untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan.
Pengamat ekonomi dari Unair Surabaya, Karyadi Mintaroem, mengungkapkan selama ini sekitar 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh sektor konsumsi.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya