Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha

Anak Usaha ABM Kembangkan Bisnis Batu Bara

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT ABM Investama Tbk (ABMM) menyatakan sejak awal sudah memiliki roadmap pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu contohnya, ABM telah berhasil menjalankan roadmap tersebut di tambang anak usahanya yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang berlokasi di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.


Direktur Keuangan ABM, Adrian Erlangga, mengatakan setelah mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada 2013, TIA mulai melakukan pengembangan dan produksi pada area tambang seluas 3.085 hektare.

Pada area tambang di wilayah Tanah Bumbu ini terdapat sumber daya batu bara sebanyak 106 juta ton dan cadangan sekitar 52 juta ton. Kualitas batu bara milik TIA ini sangat baik karena memiliki kalori 5400-5600 kcal per kg.


"Setelah proses produksi batu bara berjalan di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sebagai bagian dari tanggung jawab kepada lingkungan, ABM melalui TIA juga menyiapkan di salah satu bukit di Tiwingan, Kecamatan Aranio, Kalimantan Selatan. Hasilnya bisa dilihat sekarang.

Pada lahan seluas 1.307 hektare tersebut, kami sudah berhasil melakukan penghijauan kembali dan melakukan rehabilitasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) di bekas lokasi tambang TIA," ungkapnya, Minggu (30/9).


ABM melakukan pelayanan dari hulu hingga ke hilir atau end-to-end services yang berfokus pada value chain batu bara. Untuk penambangan batu bara TIA di Tanah Bumbu, PT Cipta Kridatama sebagai kontraktor tambang mendukung pengembangan lahan, produksi batu bara, sampai reklamasi tambang.

Kemudian, tambang juga mendapatkan dukungan solusi listrik dari anak usaha ABM yakni PT Sumberdaya Sewatama.


Lalu, PT Sanggar Sarana Baja juga mendukung sebagai penyedia jasa rekayasa serta pabrikasi di sektor energi. Sedangkan keperluan bahan bakar minyak (BBM) di lokasi tambang disuplai oleh PT Prima Wiguna Parama.

Distribusi batu bara dari awal hingga akhir pun dibantu oleh anak usaha ABM yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics). Paling akhir untuk penjualan batu bara akan dilakukan oleh induk dari TIA sendiri yakni PT Reswara Minergi Hartama.


Adrian menjelasan, seluruh proses produksi batu bara TIA ini menggunakan sistem supply chain yang mengintegrasikan seluruh anak usaha ABM.

Dalam sistem supply chain ini ABM mengoptimalkan sinergi dan integrasi anak usaha sejak mulai pengelolaan tambang hingga logistik batubara ke lokasi tujuan. Inilah yang menjadikan produksi batubara di TIA efisien. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top