Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Serentak | Kaum Muda Agar Gunakan Hak Pilih

Anak Muda Harus Melek Politik

Foto : KORAN JAKARTA/TRISNO JULIANTORO

MUDA BERPOLITIK | Dari kiri: Bonnie Triyana (sejarawan), Adian Napitupulu (politikus PDIP), Rian Ernest (politikus PSI), Kanti W Janis (Lawyer dan Penulis), dan Ali Mochtar Ngabalin (Tenaga Ahli Staf Kepresidenan), saat talkshow politik politisi muda ‘Harapan Baru Masa Depan’, di Rumah Aspirasi Rakyat #01, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Segala sesuatu yang terjadi dalam negeri ini, tidak terlepas dari kebijakan politik yang dikeluarkan oleh lembaga negara. Oleh karena itu, pilihan politik masyarakat sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan masa depan bangsa, sehingga anak muda selaku generasi penerus bangsa diharapkan untuk tidak apatis terhadap politik.

Menanggapi persoalan tersebut, politisi muda PDIP, Kanti W Janis, mengajak seluruh anak muda untuk melek politik melalui jalur apa saja, tidak harus menjadi politikus. Terlebih lagi, Kanti mengajak anak muda untuk mengubah pemikiran tentang politik yang selama ini acapkali terkesan negatif.

"Jadi, politik ini kita ubah mindset kita dulu tentang politik, bukan soal kegaduhan di sosial media, bukan juga intrik, kita peduli dengan tata negara, dengan peraturan-peraturan kebijakan yang dikeluarkan oleh negara," ujarnya saat Talkshow Politik Politisi Muda 'Harapan Baru Masa Depan', di Rumah Aspirasi Rakyat #01, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2).

Menurut Kanti, yang dikenal juga sebagai lawyer dan penulis ini, anak muda bisa bersuara lewat perannya masing- masing sesuai dengan profesi dan keahliannya. Anak muda yang berpolitik, ujar Penulis buku Saraswati tersebut, merupakan pemuda penerus bangsa yang bergerak dan berpikir unruk negaranya.

"Jadi kita bisa lihat disitu berpolitik itu bukan berslogan, bukan status, bukan label. Orang disebut politisi jika ia bergerak dan berpikir untuk negaranya," terangnya.

Kanti memberikan contoh, sebagai kaum yang sering dilabeli sebagai kaum terpelajar dan teredukasi, anak muda harus berhati-hati ketika berselancar di sosial media. Selanjutnya, ia juga mengajak milenial untuk bersama-sama mengajak sesamanya untuk menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara nanti.

Sementara itu, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest, mengaku dirinya tergerak untuk mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI, karena gerah terhadap kondisi perpolitikan di Indonesia. Ia melihat bahwa saat ini terdapat akses yang terputus antara konstituen dengan anggota dewan yang mewakilinya.

"Nantinya, gue akan memberi kontak gue untuk masyarakat buat ngadu dan menyampaikan aspirasinya," janjinya.

Selesai Jati Diri

Rian Ernest pun berpesan, jika ingin menjadi politikus, anak muda harus selesai dengan jati dirinya, karena menjadi politikus merupakan langkah yang berat. Menurutnya, banyak hal yang dipelajari di kampus tidak ada di kehidupan nyata, terutama dalam kehidupan berpolitik.

"Lo harus selesai sama diri sendiri, kalau lo masih sedikitdikit galau, sedikit-dikit baper, gausah masuk politik. Tetapi kalian tetap dapat berkarya dibidang lain dan tentunya harus bangun keahlian," tuturnya.

Kemudian, politikus PDIP yang juga Aktivis 1998, Adian Napitupulu, menganjurkan anak muda yang ingin berpolitik agar terjun langsung ke lapangan. tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top