Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hari Anak Nasional | Tuntun Anak-Anak dalam Kebaikan

Anak Indonesia Baca Doa untuk Persatuan Bangsa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

PASURUAN - Lima anak Indonesia membacakan doa pada puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018 di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (23/7).

Kelima anak itu adalah Rafael Axel Ilmialiensky Fristian Rokhim (11), siswa MIN 2 Kabupaten Pasuruan, Yosafat Christian Nugroho (14), siswa SMPN 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, Revini Theodora Kurniawan (13), siswi SMP Bahtera Indonesia Pasuruan. Felicia Nadia Nastiti (15), siswi SMPK Panti Parama Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dan Siva Rahayu Anggraeni (11), siswi SDN Ngadiwono 1 Kabupaten Pasuruan.

Mereka berdoa agar selalu melakukan kebaikan, menjadi generasi yang cinta Indonesia, agar menjadi anak yang kreatif dan inovatif, dan dijadikan anak-anak yang genius, unggul dalam prestasi dan memiliki sikap moral yang luhur. Selain itu, juga berdoa untuk persatuan bangsa Indonesia.

Puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 dihadiri 500 orang dewasa dan 3.000 anak mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD dan sederajat, SMP dan sederajat, SMA dan sederajat, anak-anak panti asuhan, perwakilan Forum Anak Nasional serta anak penyandang disabilitas.

Peringatan Hari Anak Nasional 2018 mengambil tema "Anak Indonesia, Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat)".

Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, berpesan kepada anak-anak menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar, bermain, dan berekreasi.

Yohana mengatakan belajar adalah tugas utama anak-anak. Karena itu, ia berharap anak-anak menghabiskan masa anak-anak dengan belajar dan bermain, serta tidak buru-buru menikah. "Kita harus cegah perkawinan dini. Anak-anak tugasnya belajar karena kalian adalah masa depan bangsa ini," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan anak-anak dari daerahnya hebat dan Genius. Ini sesuai dengan tema Hari Anak Nasional 2018, "Anak Indonesia, Anak Genius (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat).

Soekarwo mengatakan, anak-anak adalah mata rantai untuk menuju Generasi Emas 2045. Karena itu, perlindungan dan hak-haknya harus dipenuhi.

Sementara itu, puluhan pasien rawat jalan dan inap anak di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung serta anak dari berbagai komunitas penyandang penyakit kronis merayakan HAN 2018 di Lapangan Upacara RSHS Bandung.

"Dengan Peringatan Hari Anak Nasional, kami dari RSHS ingin membuat anak-anak, khususnya pasien anak yang dirawat jalan dan rawat inap di sini bisa bergembira di Hari Anak Nasional tahun ini. Ini mungkin yang pertama RSHS mengadakan acara seperti ini," kata Kepala Bagian Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung, Susi Susanah.

Pelanggaran Hak

Secara terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto menyebutkan jumlah korban pelanggaran hak anak tahun ini cenderung meningkat. "Kalau dilihat data 2014, pengaduan cukup tinggi mencapai 5066, lalu sempat turun pada 2015 tapi naik lagi di 2016 dan 2017. Tren di 2018, satu kasus korbannya bisa lebih dari satu,"katanya.

Ia mencontohkan kasus pelanggaran hak anak di Tangerang Selatan, di ada satu pelaku dengan 45 korban, sedangkan di Jambi satu pelaku namun korbannya 87 hingga 88 anak. Sementara di Aceh satu pelaku korbannya 25 anak. "Kondisi ini cukup mengenaskan. Seharusnya intervensi pencegahan dan penanganan perlu dilakukan dengan lebih cepat sehingga tidak terulang," tandasnya.SB/tgh/eko/E-3

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top