Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Anak Angkat Korban G30S PKI Sukses Menjadi Letnan Jenderal

Foto : AFP/KEMAL JUFRI

Arsip. Letnan Jenderal Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan dengan Letnan Jenderal Sugiono (kanan) setelah upacara di markas komando strategis yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo pada 20/3/1998.Prabowo, mantan kepala korps elit Kopassus dan akan mengambil alih posisi kepala komando strategis Angkatan Darat dari Sugiono.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam perjalanannya, pasangan bahagia ini tak kunjung mendapat keturunan sehingga memutuskan mengambil anak angkat yang diasuh sejak bayi hingga usia remaja. Pada saat peristiwa G30S PKI, anak angkat yang bernama Sugiono Mangunwiyoto ini menyaksikan dan merasakan langsung betapa sadisnya oknum aparat memperlakukan orang tua angkatnya. Apalagi saat peristiwa tersebut, Sugiono sudah berusia sekitar 17 tahun.

Miris menyaksikan peristiwa brutal itu menjadi salah satu pendorong Sugiono untuk berkarier sebagai militer. Pilihannya tidak keliru, kariernya di jalur ini sangat cemerlang hingga meraih bintang tiga sebagaimana S. Parman.

Letjen Sugiono lahir pada 10 September 1948. Pada tahun 1968, ia diterima sebagai Taruna di Akabri Udara dan lulus pada 1971 dengan menyandang pangkat letnan dua infanteri.

Sugiono pernah menduduki berbagai macam jabatan. Pada 2 Januari 1968, Sugiono dilantik menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 501/ Bajra Yudha. Selama bertugas di Madiun, ia berpangkat Letnan Kolonel.

Kemudian pada 1992, Sugiono menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I yang bermarkas di Cijantung. Saat berpangkat kolonel, Sugiono harus memimpin brigade yang posisinya di bawah Kostrad selama kurang lebih setahun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Diapari S

Komentar

Komentar
()

Top