Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Amnesty: Tahanan Anak di Iran Jadi Sasaran Cambuk, Setrum, dan Kekerasan Seksual

Foto : CNN/Shutterstock

Bendera Iran.

A   A   A   Pengaturan Font

Aksi protes pertama kali dipicu oleh kematian Mahsa Amini, wanita Iran berusia 22 tahun yang meninggal pada 16 September 2022 setelah ditahan polisi moral negara.

Menurut Amnesty, Iran mengakui telah menahan lebih dari 22.000 orang selama aksi protes. Tetapi belum menyebutkan berapa jumlah anak-anak yang ditahan.Kelompok tersebut memperkirakan ribuan anak.

Amnesty juga mengatakan, "Agen negara menggunakan tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya, termasuk menyetrum alat kelamin, menyentuh alat kelamin, dan ancaman pemerkosaan sebagai senjata terhadap tahanan anak untuk mematahkan semangat mereka, mempermalukan dan menghukum mereka, dan/atau mengekstrak 'pengakuan'."

"Metode penyiksaan lain yang diceritakan termasuk mencambuk, menyetrum dengan menggunakan senjata kejut listrik, memberi pil tak dikenal secara paksa, dan menahan kepala anak-anak di bawah air," tambah laporan Amnesti itu.

Amnesty meminta Iran untuk membebaskan anak-anak yang ditahan karena memprotes secara damai, dan mendesak negara-negara lain untuk "menjalankan yurisdiksi universal atas pejabat Iran, termasuk mereka yang memiliki tanggung jawab komando atau atasan yang diduga bertanggung jawab atas kejahatan berdasarkan hukum internasional, termasuk penyiksaan pengunjuk rasa anak-anak."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top