Amerika Serikat Waspadai Ancaman Satelit Pemulung Tiongkok Shijian-17
LENGAN ROBOTIK I Tiongkok mengatakan lengan robot besar yang melekat pada Stasiun Luar Angkasa Tiangong akan digunakan untuk membantu pesawat ruang angkasa yang masuk untuk berlabuh.
JAKARTA - Pengoperasian lengan robotik pada modul inti Stasiun Luar Angkasa Tiongkok, Tiangong, telah memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS) atas kemungkinan gangguan fungsi militernya.
Ilmuwan Tiongkok mengatakan perangkat sepanjang 10 meter, yang mampu mengangkat benda seberat hingga 20 ton itu, dapat bergerak di luar stasiun dan akan digunakan untuk mengambil pesawat ruang angkasa yang masuk saat mereka mendekat dan membantu mereka berlabuh.
Meskipun konsep tersebut bukanlah hal baru, Tiongkok telah meluncurkan beberapa satelit pemulung yang dilengkapi dengan lengan robotik untuk mengumpulkan dan mengarahkan puing-puing ruang angkasa sehingga terbakar di atmosfer bumi. Namun, tidak semua orang di AS yakin dengan fungsi tanpa bahaya itu.
Komandan Komando Luar Angkasa AS, James Dickinson, mengatakan pada sidang Kongres bulan lalu bahwa teknologi itu "dapat digunakan dalam sistem masa depan untuk menggapai satelit lain", dan oleh karena itu menjadi perhatian militer AS.
"Satu objek penting adalah Shijian-17, satelit Tiongkok dengan lengan robotik," katanya, menambahkan bahwa kemampuannya berpotensi menjatuhkan pesawat penjelajah AS adalah "tantangan kecepatan" dalam domain luar angkasa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya