Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Amerika Serikat-Tiongkok Akan Bahas Upaya Pencegahan Konflik

Foto : AFP/PEDRO PARDO

Dubes AS untuk Tiongkok, Nicholas Burns di Pusat Konferensi Internasional Baiyun, Guangzhou, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Tiongkok, Nicholas Burns, pada hari Kamis (5/9), mengatakan panglima pasukan AS di Indo-Pasifik, Laksamana Sam Paparo, akan bertemu dengan komandan wilayah selatan angkatan bersenjata Tiongkok dalam beberapa minggu ke depan, dengan tujuan mencegah kesalahpahaman militer antara kedua negara adidaya.

Dikutip dari The Straits Times, pernyataan dari Burns muncul setelah kunjungan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, ke Beijing pada bulan Agustus, yang bertemu dengan penasihat militer utama pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, dan sepakat para komandan Indo-Pasifik AS akan berbicara melalui telepon dengan rekan-rekan mereka di komando teater selatan Tiongkok, yang meliputi laut selatannya.

"Saya pikir Laksamana Sam Paparo akan melakukan pembicaraan dengan komandan wilayah selatan Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa minggu ke depan," kata Burns dalam wawancara daring dengan majalah Foreign Policy.

Burns mengatakan Washington telah mengejar hubungan komunikasi militer-ke-militer yang lebih dekat dengan Beijing sejak hubungan merosot ke titik terendah dalam sejarah setelah AS menjatuhkan balon pengawasan yang diduga milik Tiongkok pada tahun 2023.

"Bahkan selama insiden balon, pihak Tiongkok menolak untuk berbicara dengan pimpinan militer senior kami, tetapi sekarang kami telah membuat beberapa kemajuan," kata Burns, dan merujuk pada rencana Laksamana Paparo.

Terus Berlanjut

Burns sangat berharap hal ini akan terus berlanjut pada level yang lebih tinggi, yang melibatkan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dan mitranya, serta kepala staf gabungan AS, Charles Brown, dan mitranya.

Kita harus memiliki konektivitas itu sehingga jika terjadi kecelakaan atau kesalahpahaman, para pemimpin militer kita dapat bertemu untuk meredakan ketegangan, melerai pihak-pihak yang bertikai, atau yang sedang berdebat, dan memastikan bahwa kita memiliki cara yang rasional untuk menyelesaikan masalah.

Burns mengatakan dia khawatir dengan sifat agresif pembangunan militer Tiongkok dan perilaku agresif dan mengintimidasi angkatan lautnya terhadap sekutu AS, Filipina, dan Jepang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top