Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Amerika Serikat Alami Inflasi Tinggi, Dolar Makin Naik ke Level Tertinggi, Bitcoin Tergelincir Lagi

Foto : ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic

Seorang wanita memegang uang kertas dolar AS dalam ilustrasi ini pada 30 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Dolar AS naik ke level tertinggi hampir empat minggu terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (10/6) atau Sabtu pagi WIB, setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS meningkat pada Mei, memperkuat ekspektasi Federal Reserve mungkin harus melanjutkan kenaikan suku bunga (hawkish) hingga September untuk memerangi inflasi.

Dalam 12 bulan hingga Mei, IHK (Indeks Harga Konsumen) meningkat 8,6 persen setelah naik 8,3 persen pada April. Para ekonom memperkirakan bahwa tingkat IHK tahunan mencapai puncaknya pada April.

Laporan inflasi diterbitkan menjelang kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua yang diantisipasi dari Fed pada Rabu depan (15/6). Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya dengan tambahan setengah poin persentase pada bulan Juli. Fed telah menaikkan suku bungaovernightsebesar 75 basis poin sejak Maret.

"Inflasi sekarang berada pada level tertinggi 40 tahun dengan sedikit bukti bahwa inflasi telah mencapai puncaknya," kata John Doyle, wakil presiden transaksi dan perdagangan di Monex USA.

"Saham memperpanjang kerugian karena ekspektasi The Fed dapat menemukan ruang untuk mempercepat kenaikan suku bunga.Greenbacknaik karena divergensi kebijakan dan perdaganganrisk-off(penghindaran risiko)," kata Doyle.

Indeks dolar AS, yang melacakgreenbackterhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,8 persen pada 104,16, tertinggi sejak 17 Mei, dan mendekati 105,01, tertinggi dua dekade yang disentuh pada pertengahan Mei.

Untuk minggu ini, indeks dolar naik hampir 2,0 persen, kinerja mingguan terbaiknya dalam 6 minggu.

Dolar naik 0,79 persen terhadap franc Swiss pada 0,9881 franc setelah Departemen Keuangan AS pada Jumat (10/6) mengatakan Swiss terus melampaui ambang batas untuk kemungkinan manipulasi mata uang di bawah undang-undang perdagangan AS 2015, tetapi menahan diri untuk tidak mencapnya sebagai manipulator mata uang.

Dengan data inflasi AS yang menekan selera risiko investor, dolar Australia yang sensitif terhadap risiko berbalik arah menjadi diperdagangkan turun 0,58 persen hari ini.

Sterling merosot 1,5 persen menjadi 1,2315 dolar dan ditetapkan untuk penurunan minggu kedua berturut-turut karena prospek ekonomi Inggris yang suram membuat investor gelisah.

Di pasar mata uang kripto, bitcoin tergelincir 3,7 persen menjadi 28.984,33 dolar AS, karena mata uang digital terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar itu terus berjuang untuk mengatasi tekanan jual yang telah membawanya di bawah level 30.000 dolar AS dalam beberapa sesi terakhir.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top