Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Alonso Gunakan "Penderitaan" Musim Lalu untuk Lolos ke Final Liga Europa

Foto : ANTARA/AFP/Filippo Monteforte

Pelatih Roma asal Italia Daniele De Rossi menyapa pelatih kepala Bayer Leverkusen asal Spanyol Xabi Alonso (kanan) sebelum pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Eropa UEFA antara AS Roma dan Bayer Leverkusen di stadion Olimpiade pada Kamis (2/5) di Roma.

A   A   A   Pengaturan Font

Alonso akan gunakan "penderitaan" musim lalu untuk lolos ke final UEL

JAKARTA - Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso mengaku akan menggunakan "penderitaan" musim lalu ketika timnya disingkirkan AS Roma yang masih diasuh pelatih Jose Mourinho pada semifinal Liga Europa (UEL) dengan agregat 0-1 sebagai tambahan energi kepada penggawa timnya untuk melaju ke final UEL musim ini di Dublin, Irlandia Utara.

Jadwal final UEL akan dimainkan pada 23 Mei WIB mendatang dan saat ini, Alonso bersama Leverkusen diambang memainkan laga puncak kompetisi kasta kedua antar klub Eropa tersebut setelah unggul 2-0 di leg pertama melawan tim yang sama, Roma di Stadion Olimpico pekan lalu.

"Kami belum melupakan penderitaan tahun lalu. Kami harus menggunakan energi ini untuk bisa merayakannya bersama para penggemar di akhir pertandingan," kata Alonso menjelang laga leg kedua melawan Roma di BayArena pada Jumat (10/5) pukul 02.00 WIB, dilansir dari media sosial X resmi klub, Kamis.

"Ini adalah pertandingan top besok, dengan atmosfer top. Ini semifinal Liga Europa, ini sebuah tontonan," tambahnya.

Die Werkself saat ini sedang dalam kepercayaan diri tinggi setelah menyelesaikan 48 laga sejauh musim ini dengan tak terkalahkan, menyamai torehan pemegang rekor Benfica yang juga tak terkalahkan dalam jumlah yang sama pada Desember 1963 sampai Februari 1965.

Andai tak terkalahkan lagi melawan Giallorossi di BayArena nanti, Leverkusen akan menjadi tim pemegang rekor tak terkalahkan dalam sejarah.

Namun, Alonso mengatakan "Leg kedua selalu menjadi situasi yang berbahaya. Sebuah gol dapat dengan cepat membalik keadaan dan mempengaruhinya, bahkan jika kita memasuki leg kedua dengan keunggulan dua gol. Kami harus fokus sejak awal".

Sementara itu, di sisi lain, pelatih Roma Daniele De Rossi enggan menyerah meskipun sedang tertinggal agregat dua gol menghadapi tim yang belum terkalahkan musim ini.

Ia mengatakan apa yang terjadi pada menit-menit akhir di Stadion Olimpico dimana timnya menciptakan banyak peluang akan menjadi modal positif yang dibawanya pada leg kedua di BayArena.

"Itu menjadi pertanda baik untuk pertandingan ini. Akhir dari leg pertama adalah awal yang sempurna untuk leg kedua," kata De Rossi.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top