Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Albon, Pembalap Pertama Thailand di F1

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

ABU DHABI - Alexander Albon akan menjadi orang pertama Thailand yang akan berlomba di era Formua Satu modern setelah tim Toro Rosso secara resmi mengumumkan bahwa mereka sudah menandatangani kontrak pembalap itu untuk musim balap 2019.

Albon, 22 tahun, yang akan bergabung dengan pembalap Russia, Daniil Kvyat, menempati urutan ketiga di balap Formula Dua tahun ini dan pada awalnya akan berlomba untuk Nissan di seri Formua E.

Thailand sebenarnya sudah memiliki pembalap yang berlomba di Formula 1, yaitu jutawan Birabongse Bhanuban yang lebih dikenal dengan Pangeran Bira dan mengikuti 18 lomba antara 1950-1954 dengan hasil terbaik peringkat keempat.

Kedatangan Albon membuat pembalap Selanda Baru, Brendon Hartley, juara balap Le Mans 24 Jam dan juara dunia ketahanan membalap, kehilangan kursinya di tim Toro Rosso.

Ketua Tim Toro Rosso Franz Tost mengatakan, Albon, yang gagal dalam program pebalap muda Red Bull pada 2012, telah membuktikan kemampuannya di Formula Dua, yang merupakan batu loncatan ke Formula Satu dan sudah pantas untuk bersaing di Formula 1.

"Ia menjuarai empat lomba dan menempati urutan tiga klasemen umum. Cara dia menyalib banyak lawan saat lomba memperlihatkan bahwa ia sudah siap dan matang untuk bersaing di Formula Satu," kata Franz Tost.

Keberadaan Albon di tim juga cocok dengan sponsor mereka minuman energi Red Bull yang juga berasal dari Thailand, dimana mendiang Chaleo Yoovidhya sebagai pendiri perusahaan bersama Dietrick Mateschitz asal Austria.

Sementara itu juara Formula Dua George Russel dan runner-up Lando Norris, keduanya asal Inggris, juga akan bersaing di Formula 1 musim mendatang membela tim mantan juara Williams dan McLaren.

Albon, runner-up di seri GP3, mengatakan bahwa ia merasa sangat gembira karena akhirnya bisa mewujudkan impian. "Sepanjang karier saya sebagai pembalap, saya sudah mengalami pasang surut. Saya dicoret oleh Red Bull pada 2012, jadi sejak itu saya kemudian menyadari bahwa jalan saya menuju Formula Satu akan menjadi lebih sulit," kata Albon.

"Saya benar-benar bekerja keras dan mencoba untuk tampil lebih baik setiap saya membalap dan saya sangat berterima kasih kepada Red Bull," kata Albon.Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top