Aktor Terbaik hingga Akhir Hayat

Ranah film Tanah Air layak berduka lantaran salah satu orang terbaiknya di perfilman, Deddy Sutomo telah tiada. Aktor senior itu tutup usia 76 tahun. Almarhum dikabarkan meninggal dunia akibat gagal jantung, Rabu (18/4) pagi, sekitar pukul 7.00 WIB. Di masa-masa akhir hidupnya, Deddy diketahui masih tetap eksis di dunia perfilman di usia senjanya. Ia bahkan masih melakukan syuting di Yogyakarta untuk sebuah film berjudul "Sultan Agung".

Dedikasi Deddy di ranah film Tanah Air memang boleh dikatakan luar biasa. Bahkan di usianya yang telah menginjak kepala tujuh pun ia masih bisa merebut penghargaan tertinggi di dunia film dengan meraih predikat Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2015 silam, lewat lakonnya di film "Mencari Hilal". Padahal kala itu, namanya bersaing dengan nama-nama besar di dunia film Indonesia era kini, yakni Reza Rahadian, Vino G Bastian, dan Rio Dewanto.

Pada saat menerima penghargaan itu, Deddy sempat menyebut rasa syukurnya masih bisa berkarya di usianya. "Syukur alhamdulillah, dengan film yang sama, bisa menyandingkan penghargaan FFI dan Festival Film Bandung. Semua itu kesempatan, mungkin nanti adik-adik saya yang lain, para generasi penerus di film bisa meraihnya juga. Di usia saya ini, saya masih bisa meraih prestasi, ini untuk anak cucu saya. Saya masih bisa berdedikasi untuk film Indonesia," ujar Deddy Sutomo kala menerima penghargaan Piala Citra FFI 2015 silam.

Di ranah film, nama Deddy Soetomo memang besar dan diakui banyak sineas Tanah Air. Aktor senior ini memang telah malang melintang di dunia sinema Tanah Air sejak tahun 1970an. Deddy Sutomo lahir di Batavia (Sekarang Jakarta) , 26 Juni 1941. Ia adalah seorang pemeran film dan juga politikus Indonesia. Di usia muda, ia terkenal sebagai Pandji Tengkorak yang tayang era 1970an. Lalu sebanyak 48 film yang telah dibintanginya selama berkarier, termasuk film Tutur Tinular III tahun 1998, dan juga "Sultan Agung" terakhir kalinya.

Di era 2010-an, Deddy telah membintangi lima film, dimulai tahun 2010 film "Menebus Impian", 2011 "Tanda Tanya". Tahun 2015 Deddy tampil dalam tiga film yaitu "2014", "Ayat Ayat Adinda", dan "Mencari Hilal" yang membuatnya meraih penghargaan film untuk terakhir kalinya. Meski ia berbakat di dunia film, namun ternyata sejak muda ia justru tertarik pada dunia seni budaya. Pada awalnya ia adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten, mengajar Prakarya. Tidak puas sebagai guru, baru kemudian ia mencoba hijrah ke Jakarta untuk mengubah nasib.
Halaman Selanjutnya....