Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

Aktivitas Logistik Makin Menggeliat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku bisnis optimistis kinerja logistik nasional masih akan terus tumbuh pada 2022 meskipun masih dibayangi pandemi Covid-19. Keyakinan tersebut didasarkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada 2021 mencapai 901,02 triliun rupiah atau melampaui target dari Presiden Joko Widodo sebesar 900 triliun rupiah. Peningkatan investasi diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada kegiatan logistik.

"Dengan begitu (pertumbuhan) ekonomi maka akan ada pergerakan barang dan orang bahkan bisa membentuk sebuah kota. Kalau kita lihat misalnya di Kendari banyak tercipta kota-kota baru karena adanya smelter yang keberadaannya mampu menciptakan pergerakan barang dan logistik maupun kegiatan masyarakat setempat," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi saat dihubungi, Senin (21/3).

Dia menambahkan kondisi ekonomi dan investasi di Indonesia masih bisa tumbuh meskipun di tengah Covid-19. "Ini patut kita syukuri karena pertumbuhan ekonomi RI pada 2021,kita masih diatas Uni Eropa dan HongKong.Perlu diketahui karena tidak ada negara didunia yang berpengalaman dalam mengatasi kondisi Pandemi sekarang ini," kata Yukki.

Baca Juga :
Lampaui Target

Dia juga meminta para pengusaha sektor logistik bisa beradaptasi dengan keadaan. Kolaborasi dinilai penting dilakukan. Selain itu, para pengusaha harus terbiasa mengikuti perkembangan teknologi atau digitalisasi.

Dorong Ekspor

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan Perundingan Putaran Pertama Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Dengan adanya kesepakatan tersebut, diharapkan dapat mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar Amerika Utara.

"Perundingan ICA-CEPA merupakan wujud nyata komitmen kedua negara dengan harapan pembentukan kerja sama perdagangan dapat memberikan berbagai manfaat, meningkatkan peluang perdagangan dan investasi bagi pelaku usaha dari Indonesia dan Kanada secara menyeluruh," katanya.

Secara keseluruhan, Perundingan ICA-CEPA mencakup pembahasan yang terbagi dalam 17 Kelompok Kerja (Working Group) dan 3 Expert Level Discussion. Kelompok kerja tersebut adalah perdagangan barang, perdagangan jasa, perdagangan digital, ketentuan legal dan isu institusional, pengamanan dan perdagangan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top