Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bayu Ramadhan, Vice President of Brand & Marketing Moka Pos

Aktif Memfasilitasi UMKM

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bayu Ramadhan mendorong produktivitas usaha kecil dan menengah untuk tumbuh dan berkembang dengan memberi pelatihan di sektor digital.

Muda, ramah, dan tak pelit berbagi ilmu, itulah kesan pertama Vice President of Brand & Marketing Moka Pos, Bayu Ramadhan, saat dijumpai di bilangan Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Manajemen ini rupanya bukanlah orang yang baru dalam dunia bisnis. Ia telah malang melintang di berbagai perusahaan. Sebut saja, Go- Jek sebagai Head of Marketing for Go-Box dan Go-Send, kemudian Senior Business Analyst di Markplus Inc.

Bayu rupanya juga Founder and Owner KIRV Gentlewear.

Bayu menuturkan, salah satu alasan dirinya berkarier di Moka, yaitu karena punya ketertarikan yang kuat pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia sebelumnya juga berkarier di Go-Jek untuk menangani hal-hal yang berkaitan langsung dengan UMKM, yaitu bagian logistik. "Di Moka, saya merasa punya platform yang bisa membantu UMKM secara menyeluruh. Karena ini sebelum transaksi terjadi, bikin perencanaan. Jadi lebih membantu UMKM. Makanya, saya lebih cocok di sini," katanya.

Dengan niatan yang kuat untuk membantu para UMKM tersebut, Bayu kini mantab berkarier di Moka, sebuah startup penyedia layanan point of sale.

Menurutnya, tujuan didirikannya Moka sudah sejalan dengan visi pemerintah dalam Revolusi Industri 4.0, yakni memajukan UKM Indonesia agar bisa beesaing dan mampu berinovasi dengan teknologi.

"Di Indonesia sendiri, jumah UKM yang melek digital masih berada di bawah angka 20 persen dari total UKM. Padahal, pemanfaatan teknologi dapat mendorong produktivitas UKM untuk tumbuh dan berkembang, yang salah satu solusinya adalah dengan memberi pelatihan UKM di sektor digital," tutur Bayu.

Karena itu, lanjut Bayu, Moka selaku startup asal Indonesia ingin turut berkontribusi dalam membantu pemerintah untuk memaksimalkan upaya tersebut. Caranya, Moka turut aktif memfasilitasi para pelaku UKM dalam mendalami pengetahuan yang berguna bagi kegiatan bisnis agar dapat naik kelas dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Kini, sambung Bayu, sedang membangun Moka Learning Hub yang ditujukan sebagai pusat berbagi ilmu dan inspirasi seputar bisnis melalui dua medium, baik offline maupun online. "Berdasarkan riset yang ditemukan oleh tim data di Moka, diketahui bahwa salah satu hal yang pelaku UKM harapkan dari startup di Indonesia adalah media untuk belajar mengenai bisnis yang dijalani," katanya.

Bayu menjelaskan, ke depan, perusahaan akan mengembangkan Moka Capital, sebuah lembaga pembiayaan berbasis teknologi atau peer to peer lending. Selain itu, konsumen juga akan dimanjakan dengan mobile connect, sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan Moka. "Jadi ada semacam Play Store-nya di dalam bank office Moka," kata dia.

Meski perkembangan teknologi semakin maju, Moka sendiri tak mempersoalkan keberadaan kompetitor. Sebab, dari 67 juta UMKM, baru 18 persen yang tersentuh inklusi digital, sementara pengguna Moka baru 13 ribu UMKM.

"Jadi masih butuh banyak banget gerakan untuk mengedukasi tentang program-program digital. Makanya, Moka justru butuh kompetitor untuk sama-sama educated. Pada akhirnya, mereka mau pakai yang mana, Moka nggak masalah," kata dia.

Bayu menyayangkan banyak UMKM yang tumbang setelah mendirikan usaha kurang dari dua tahun. Moka sendiri, sebenarnya sudah menjaring lebih dari 20 ribu UMKM. Namun, yang berlanjut hingga saat ini tinggal 13 ribu UMKM.

"Dalam berbisnis itu biasa, ada yang tiap bulan selesai, tutup. Tapi yang bisa kita jamin dengan adanya program- program konsultasi bisnis, sebenarnya meminimalkan juga UMKM yang sudah pakai Moka tapi nggak bisa memanfaatkan platformnya secara maksimal. Makanya, kita jemput bola lewat offline, misalnya Moka learning," kata dia.

Memantau Pinjaman

Salah satu fasilitas di dalam Moka adalah Moka Capital. Bayu menjelaskan ketentuannya adalah bunga tidak lebih dari 2 persen. Artinya, Moka selaku connection juga bertugas memantau pinjaman yang ditawarkan melalui peer to peer lending tidak menyalahi aturan pemerintah.

"Kita selektif juga untuk memilih peer to peer lending. Jadi, kami sifatnya hanya perantara, dan yang ada di Moka adalah top three yang diawasi OJK. Walaupun sebenarnya cukup banyak yang ingin kerja sama dengan kita, tapi kita pilih-pilih dulu, mulai dari yang paling besar, yang paling aman dan terintegrasi dengan Bank Indonesia," kata dia. Soal keamanan data, Bayu menjelaskan perusahaan punya term and condition yang selalu di update. Moka harus memastikan bahwa merchant harus sadar betul tentang penggunaan informasi yang akan digunakan oleh Moka.

Beberapa informasi dari merchant memang digunakan oleh Moka. Namun, tidak semua data juga dapat di akses oleh Moka karena semua data dimasukan ke cloud.

"Dan dia langsung terkoneksi ke Moka masing- masing. Jadi, kami tidak bisa mengakses semua data pelanggan. Tapi, kami selalu informasikan kepada para merchant bahwa ada beberapa data yang memang kami gunakan, bukan untuk dijual atau buat senjata untuk bikin usaha sendiri, tapi lebih bertujuan untuk meningkatkan performa Moka. Misalnya, kita bisa tahu trend kopi di Indonesia," kata dia.

Keterbatasan Moka untuk melihat data merchant tersebut karena data-data tersebut dienkripsikan. "Jadi kita nggak bisa ambil. Kita hanya bisa ambil data top line, dan kita olah lagi," kata dia. achmad/AR-2

BIODATA

Nama: Bayu Ramadhan

Pendidikan:
• 2008-2010 : SMAN 8 Jakarta
• 2010-2013 : ITB, jurusan Business and Management

Karier:
• 2010 : CEO Recyclo Company
• 2010-2012: Corporate Communication Satoe Indonesia
• 2010-2012: CEO Blast! Company
• 2011-2012: Vice President of Design and Creative SBM-ITB Golf Tournament the 7th Annual
• 2012-2013: Founder and President SBM Consulting Grup
• 2012-2015: Founder and Owner KIRV Gentlewear
• 2014-2015: Senior Business Markplus, Inc
• 2016-2017: Head of Marketing for Go-Box and Go-Send
• 2017-sekarang: Vice Presiden of Brand and Marketing Moka

Komentar

Komentar
()

Top