Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Aksi Protes Perempuan Afghanistan Jelang Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Foto : AFP

Kelompok kecil perempuan Afghanistan melakukan aksi protes menjelang Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Internasional, Kamis (24/11)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Belasan perempuan Afghanistan melakukan aksi protes sesaat di Kabul, Kamis (24/11), menuntut hak-hak mereka diakui menjelang Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Internasional.

Kaum perempuan Afghan telah dipersempit ruang gerak mereka di ruang publik setelah Talban kembali berkuasa Agustus tahun lalu. Kelompok-kelompok kecil perempua melakukan protes singkat yang biasanya segera dibubarkan, kadang-kadang dengan kekerasan.

"Kami akan memperjuangkan hak-hak kami sampai akhir dan kami tidak akan menyerah," bunyi tulisan dalam bahasa Dari pada spanduk yang dibawa salah satu peserta aksi protes.

Sebagian besar dari mereka mengenakan kaca mata hitam, kepala ditutup dengan kerudung, dan masker bedah menutupi wajah mereka.

Tentara Taliban terus mengawasi aksi demo yang berlangsung, sementara mobil berlogo badan intelijen mengelilingi kawasan sekitarnya.

Sejak Taliban kembali berkuasa, kebanyakan pegawai pemerintah perempuan kehilangan pekerjaan mereka, atau dibayar dalam jumlah kecil untuk tinggal di rumah. Kaum perempuan juga dilarang bepergian tanpa kerabat pria, dan harus menutup wajah dan kepala mereka dengan burqa atau hijab ketika berada di luar rumah.

Awal bulan ini Taliban melarang kaum perempuan memasuki taman, pekan raya, gym, dan tempat pemandian umum.

Sekolah untuk remaja putri juga ditutup di seluruh negeri.

Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan biasanya diperingati sedunia setiap tanggal 25 November.

Menurut PBB, kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan menjadi pelanggaran HAM yang paling meluas di dunia. Kekerasan terjadi pada satu dari tiga perempuan, sebuah gambaran yang tak pernah berubah dalam 10 tahun terakhir.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top