Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I BPOM Setujui Tiga Vaksin Covid-19 untuk Anak

Akses Vaksinasi "Booster" Harus Ditingkatkan

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai vaksin penguat atau ketiga (booster) sebagai syarat perjalanan diperlukan sebagai langkah insentif. Meski begitu, secara akses dan layanan harus ditingkatkan.

"Dari sisi layanannya meningkatkan gerai lokasi-lokasi sentra vaksinasi.Itu dari sisi akses. Stoknya jangan sampai tidak ada vaksinnya," ujar Dicky kepada Koran Jakarta, Selasa (30/8).

Menurut Dicky, dalam peningkatan akses layanan harus menyesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Sebagai contoh, di area penduduk yang sulit mengakses hari kerja, layanan vaksinasi bisa disediakan saat akhir pekan di pusat perbelanjaan atau area transportasi publik.

Dicky menambahkan untuk para lansia dan masyarakat berkebutuhan khusus, pemerintah perlu menerapkan upaya "jemput bola". Pasalnya, mereka memiliki keterbatasan dalam mengakses layanan vaksinasi.

"Kalau sudah waktunya vaksinasi didatangi atau proaktif. Mobile clinic tidak hanya keliling untuk vaksin, tapi dia datang melibatkan kader kesehatan, jadi ada kunjungan rumah," jelasnya.

Strategi Komunikasi

Lebih lanjut, Dicky mengingatkan pentingnya strategi komunikasi risiko untuk meningkatkan vaksinasi. Langkah tersebut tidak hanya literasi, tapi transparansi data terkait vaksinasi. "Itu apa adanya plus minus terkait vaksin. Manfaat dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasinya terbuka saja," katanya.

Dia menilai strategi komunikasi risiko penting untuk menjawab kekeliruan informasi terkait vaksinasi. Meski vaksinasi memiliki keterbatasan proteksi, tapi efektif dalam mencegah infeksi dan keparahan.

"Dari sisi kita tahu vaksin ada keterbatasan dan masih bisa terinfeksi menularkan. Tapi manfaatnya jauh lebih besar. Itu perlu dan harus ditingkatkan," terangnya.

Dicky menekankan pentingnya kepemimpinan atau leadership dari para tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah. Menurutnya, cakupan vaksinasi juga bagian perlindungan sebagai tanggung jawab sosial.

"Harus disampaikan dalam kerangka vaksinasi bahwa vaksin bukan segalanya sehingga dia bagian dari upaya komprehensif dari 3T dan 5M. Itu menyadarkan semua pihak tentang vaksinasi memproteksi individu dan ornag sekitar," tandasnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui tiga produk vaksin Covid-19 digunakan untuk anak di Indonesia sebagai dosis primer maupun booster atau dosis penguat.

"Yang telah disetujui sebagai vaksin primer, yakni vaksin Sinovac untuk usia di atas 6 tahun, Pfizer di atas 12 tahun, dan Covovax di atas 12 tahun," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR yang diikuti dari YouTube DPR di Jakarta, Selasa (30/8).

Menurut Penny, dari tiga jenis vaksin untuk dosis primer itu, baru Pfizer yang disetujui penggunaannya untuk booster homolog pada anak di rentang usia 16 hingga 18 tahun.

BPOM sedang memproses pengajuan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization(EUA) vaksin Covid-19 Sinovac untuk dosis primer pada anak usia 3 tahun ke atas. Penny mengatakan saat ini terdapat empat jenis vaksin Covid-19 untuk anak yang telah disetujui penggunaannya di luar negeri, sebagai dosis primer dan booster.

Untuk vaksin primer, di antaranya Pfizer usia 6 bulan hingga 17 tahun di Amerika Serikat per Juni 2022, Moderna usia 6 bulan hingga 17 tahun di Amerika Serikat per Juni 2022, dan Sinovac usia di atas 3 tahun per 2021 di Tiongkok.

"Untuk booster baru satu yang disetujui untuk anak oleh Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab yaitu Pfizer untuk usia 5-17 tahun," katanya.

Di dalam negeri, kata Penny, BPOM sedang memproses pengajuan protokol uji klinik vaksin produksi dalam negeri untuk anak di antaranya vaksin Inavac produksi PT Biotis bersama Tim Peneliti Universitas Airlangga, dan Indovac (BUMN) yang dikembangkan PT Bio Farma.

Vaksin Inavac untuk usia 6-11 tahun saat ini telah memasuki fase uji klinik 3 untuk menentukan dosis optimal.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top