Akses Kredit UMKM Diperluas
Kunci keberhasilan UMKM menggunakan fasilitas pembiayaan rantai pasok adalah dengan sinergi antara perusahaan besar, lembaga keuangan, kementerian/ lembaga terkait dan perusahaan pendukung lainnya.
JAKARTA - Penerapan pembiayaan rantai pasok dapat memperluas akses kredit atau pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UMKM ke depan.
"Pembiayaan rantai pasok pada dasarnya adalah jenis kredit yang menyediakan pinjaman jangka pendek sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan arus kas," kata Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Rofikoh Rokhim, dalam Seminar "Perluasan Akses Pembiayaan kepada UMKM melalui Skema Rantai Pasok guna Mendorong Pembiayaan yang Inklusif dan Seimbang" yang dipantau virtual di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Pada kesempatan itu, dilakukan peluncuran buku Kajian Model Bisnis Multichannel Financing yang merupakan hasil kerja sama BI dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Dalam seminar itu, Rofikoh menuturkan skema rantai pasok merupakan salah satu model pembiayaan bagi UMKM di mana penyedia layanan keuangan misalnya bank, menyediakan fasilitas pembiayaan kepada pemasok baik sebagai distributor, agen, maupun retailer sebelum tanggal jatuh tempo faktur.
Menurut data Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 2020, posisi kredit UMKM di Indonesia sebesar 20,43 persen dari total kredit perbankan, lebih kecil dibandingkan Malaysia yang mencapai 44,82 persen.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya