Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Akibat Perubahan Iklim, Hujan "Anomali" Makin Sering Landa Jepang

Foto : KyodoNews
A   A   A   Pengaturan Font

TOKYO - Para peneliti mengungkapkan studi menggunakan kecerdasan buatan atau AI, menunjukkan bahwa hujan yang tidak normal makin sering terjadi di Jepang, terutama akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Studi tersebut dipimpin oleh Murakami Hiroyuki dari Laboratorium Dinamika Fluida Geofisika di Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional Amerika Serikat.

Timnya mengaplikasikan teknik deep-learning agar AI mempelajari data presipitasi Jepang selama 38 tahun dari 1977 hingga 2015.

Kasus-kasus ketika hujan turun secara tidak normal dalam volume besar atau di wilayah yang tidak biasa, diidentifikasi sebagai kejadian presipitasi anomali.

"Frekuensi kejadian hujan turun secara tidak normal dalam volume besar atau di wilayah yang tidak biasa di seluruh Jepang naik lebih dari dua kali lipat menjadi 12,3 hari pada 2015 dibandingkan 6,1 pada 1977," demikian kesimpulan Studi tersebut.

Di kawasan Chugoku, Shikoku, Kyushu, Amami, dan Okinawa di Jepang bagian barat, angkanya naik hampir tiga kali lipat dari 2,7 menjadi 7,3 hari.

Tim itu juga menggunakan superkomputer untuk menyimulasikan kondisi atmosferis, perubahan suhu air laut, termasuk fenomena El Nino, serta variabel alam lainnya. Hasilnya menunjukkan bahwa naiknya frekuensi hujan yang tidak normal tersebut diakibatkan oleh perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia.

Menurut tim tersebut, kejadian langka itu diperkirakan akan makin meningkat di seluruh Jepang menjadi sekitar 19 hari pada 2050, sekitar tiga kali lipat dibandingkan tingkat pada 1977.

Murakami memperingatkan bahwa wilayah di seluruh Jepang mungkin akan mengalami hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, Jepang perlu bersiap menghadapi bencana tanpa terlalu menuruti pengalaman sebelumnya. NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top