Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Akhirnya Sekda Sumedang Bisa Diselamatkan Pasukan Brigif Raider 13 Kostrad

Foto : Istimewa

Pasukan Elit Raider Gultor dari Yonif Raider 323 Kostrad melakukan latihan pembebasan sandera di kantor Bupati Sumedang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Akhirnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang bisa diselamatkan oleh Pasukan Brigif Raider 13 Kostrad. Sebelumnya, Sekda Sumedang ini disandera oleh sekelompok teroris.

Mengutip keterangan Penerangan Kostrad yang diterima Koran Jakarta, Rabu (20/10), Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323 Kostrad merupakan satuan yang berada di bawah Brigade Infanteri (Brigif) Raider 13 Kostrad. Satuan ini memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan operasi tempur di segala bentuk medan dan cuaca, baik di hutan gunung, rawa, sungai, laut dan pantai secara cepat, senyap dan tepat dalam melumpuhkan sasaran.

Pada hari Jumat (15/10), didapat laporanSekda Sumedang disandera oleh kelompok teroris di Kantor Pemda Sumedang. Aksi penyanderaan ini punlangsung direspons cepat oleh Komandan Brigade Infanteri Raider 13 Kostrad, Kolonel Inf Herry Purwanto yang langsung memerintahkan Danyonif Raider 323 Kostrad untuk mengeluarkan satu tim khusus dalam rangka melaksanakan operasi pembebasan sandera.

"Tim Gultor Yonif Raider 323 Kostrad lalu melaksanakan Operasi Raid Pembebasan Sandera dengan teknik serbuan ruangan dan pendadakan secara seporadis, dimana Tim langsung melaksanakan serbuan dengan cepat ke sasaran dan tidak butuh waktu lama hingga Tim Khusus tersebut berhasil menyelamatkan sandera dan kemudian melaksanakan evakuasi ke tempat aman," kata Penerangan Kostrad.

Masih menurut Penerangan Kostrad, pembebasan Sekda Sumedang dari sekapan kelompok teroris ini merupakan skenario dari latihan simulasi pembebasan sandera yang dilaksanakan oleh pasukan Elit Raider Gultor dari Yonif Raider 323 Kostrad di kantor Bupati Sumedang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top